Panduan Penyusunan Rencana Strategis

Sebuah Kerangka Kerja Agile untuk Pelayanan yang Relevan dan Berdampak



Panduan Rencana Strategis GPI 2025-2030

Panduan Rencana Strategis 2025-2030

Menavigasi Disrupsi, Merawat Keesaan

Dokumen interaktif ini berfungsi sebagai panduan bagi Gereja Protestan di Indonesia (GPI) dan 12 Gereja Bagian Mandiri (GBM) untuk menyusun Rencana Strategis periode 2025-2030. Tujuannya bukan untuk memberikan rencana jadi, melainkan untuk memfasilitasi proses diagnosa, sintesa, dan perumusan strategi yang agile, kontekstual, dan berakar pada Injil.

"Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik." - 1 Tesalonika 5:21

Landasan Strategis

Memahami siapa kita, dari mana kita berasal, dan ke mana tujuan kita.

Visi, Misi, & Nilai (Usulan)

Visi: Menjadi persekutuan gereja yang esa, misioner, dan transformatif di tengah dunia yang berubah.

Misi: Memperkuat keesaan teologis dan sinergi pelayanan antar GBM; Menjadi suara kenabian yang relevan; dan Memberdayakan jemaat untuk menjadi garam dan terang dunia.

Nilai: Keesaan (Unity), Kasih (Agape), Integritas (Integrity), Pelayanan (Diakonia), Relevansi (Relevance).

Jejak Sejarah Keesaan

Perjalanan GPI dari Indische Kerk hingga kini adalah kisah tentang panggilan merawat keesaan di tengah keragaman dan tantangan zaman. Arahkan kursor pada tahun untuk detail.

  • 1605: Awal pelayanan di masa VOC.
  • 1927: Kesepakatan kemandirian wilayah dengan tetap menjaga keesaan.
  • 1933: Lahirnya GBM pertama (Minahasa, Maluku, Timor).
  • 1948: Nama di-Indonesiakan menjadi Gereja Protestan di Indonesia (GPI).

Ekosistem Pelayanan

GPI bukanlah entitas tunggal, melainkan sebuah keluarga besar. Memahami peran masing-masing adalah kunci sinergi.

GPI (Sinode Am): Sang Arsitek Ekosistem. Berperan sebagai fasilitator, pusat inovasi, dan suara kenabian bersama.
12 GBM: Ujung Tombak Pelayanan. Otonom, lincah, dan kontekstual di wilayah masing-masing.
PGI: Mitra Ekumenis. Representasi bersama gereja Protestan di tingkat nasional untuk advokasi dan dialog.

Langkah 1

Diagnosa Konteks Pelayanan

Memetakan medan pelayanan eksternal dan kekuatan internal untuk menemukan titik pijak yang kokoh.

Analisa Eksternal (PESTEL)

Political

Polarisasi & Geopolitik

Tantangan: Polarisasi pasca-pemilu, sentimen keagamaan akibat konflik global, kebijakan ultra-populis. Peluang: GPI menjadi suara penyejuk dan promotor teologi kewargaan.

Economic

Ancaman Resesi & PHK

Tantangan: Pelemahan Rupiah, PHK massal, pengangguran pemuda tinggi, bonus demografi kontra-produktif. Peluang: Mengembangkan diakonia transformatif (literasi finansial, kewirausahaan).

Social

Kesehatan Mental & Individualisme

Tantangan: Krisis kesehatan mental, pergeseran nilai keluarga, intoleransi. Peluang: Membangun komunitas otentik dan pelayanan konseling pastoral yang profesional.

Technological

Disrupsi AI & Digital Divide

Tantangan: Hoax, cyberbullying, kesenjangan digital. Peluang: Memanfaatkan teknologi untuk efisiensi pelayanan (Marturia Digital) dan program literasi digital jemaat.

Environmental

Krisis Iklim & Kerusakan Tambang

Tantangan: Kerusakan lingkungan masif akibat pertambangan menjadi isu strategis nasional. Peluang: Panggilan kenabian untuk menyuarakan keadilan ekologis melalui teologi penciptaan dan advokasi.

Legal

Perubahan Regulasi

Tantangan: Perubahan UU terkait ormas, data pribadi. Peluang: Memperkuat unit advokasi hukum untuk memayungi GPI dan GBM serta memastikan ketaatan pada hukum.

Analisa Internal (McKinsey 7-S)

Shared Values
Keesaan & Persaudaraan

Strategy
Structure
Systems
Skills
Staff
Style

Arahkan kursor atau klik pada setiap elemen 'S' untuk melihat detail singkat.

Langkah 2

Sintesa Strategis (Matriks TOWS)

Menghubungkan kekuatan internal dengan peluang eksternal untuk merumuskan opsi-opsi strategis yang paling berdampak.

Internal / Eksternal Peluang (Opportunities) Ancaman (Threats)
Kekuatan (Strengths)
Strategi S-O (Maxi-Maxi)
  • Gunakan warisan sejarah keesaan untuk memfasilitasi kolaborasi lintas-GBM dalam menjawab isu nasional (lingkungan, ekonomi).
  • Manfaatkan pemahaman teologis yang kuat untuk memimpin dalam literasi digital dan etika AI.
Strategi S-T (Maxi-Mini)
  • Kekuatan teologis digunakan untuk menjadi suara penyejuk di tengah polarisasi politik dan sosial.
  • Jaringan luas GBM digunakan untuk membangun sistem tanggap bencana dan krisis ekonomi yang solid.
Kelemahan (Weaknesses)
Strategi W-O (Mini-Maxi)
  • Bangun "Pusat Inovasi GPI" untuk mengatasi potensi lambatnya birokrasi, dengan memanfaatkan teknologi untuk efisiensi.
  • Jalin kemitraan strategis (dengan PGI, NGO) untuk memperkuat kapasitas advokasi pada isu yang GPI lemah.
Strategi W-T (Mini-Mini)
  • Fokus pada penguatan kapasitas internal (kaderisasi pemimpin muda) untuk menghadapi ancaman relevansi di masa depan.
  • Kembangkan platform sumber daya digital terpusat untuk menutupi keterbatasan sumber daya di beberapa GBM.

Langkah 3

Perencanaan Skenario Agile

Mempersiapkan gereja untuk berbagai kemungkinan masa depan, memungkinkan adaptasi yang cepat dan tepat.

Skenario 1: Krisis Ekonomi & Polarisasi Berkelanjutan

Kondisi ekonomi nasional memburuk, PHK meningkat, dan polarisasi sosial-politik tetap tinggi.

Respons Strategis GPI:
  • Memperkuat "Dana Ketahanan Sosial" untuk diakonia karitatif darurat dan transformatif (modal usaha mikro).
  • Mengintensifkan pelayanan "Sahabat Pulih" untuk mengatasi dampak kesehatan mental akibat krisis.
  • Menjadi promotor aktif "Teologi Kewargaan" untuk meredam konflik di tingkat jemaat.

Langkah 4

Pokok-Pokok Program Strategis

Menerjemahkan strategi menjadi aksi nyata melalui tiga pilar pelayanan: Koinonia, Marturia, dan Diakonia.

Peta Fokus Program vs. Tantangan PESTEL

Diagram ini menunjukkan bagaimana pilar program secara kolektif merespons tantangan eksternal yang teridentifikasi.

Koinonia (Persekutuan)

Memperkuat tubuh Kristus dari dalam di tengah fragmentasi sosial.

Rumah Bersama Digital GPI

Membangun portal online terintegrasi berisi kurikulum, liturgi, dan materi khotbah untuk standarisasi kualitas dan efisiensi sumber daya di 12 GBM.

Forum Pemimpin Masa Depan

Program kaderisasi intensif tahunan bagi pemuda-pemudi potensial dari 12 GBM untuk memastikan keberlanjutan DNA Keesaan GPI.

Marturia (Kesaksian)

Menyatakan Injil yang relevan di tengah disrupsi dan isu-isu kompleks.

Pusat Kajian Teologi Publik

Think-tank yang merumuskan pandangan teologis GPI terhadap isu strategis (AI, demokrasi, geopolitik), menjadikan GPI suara rujukan yang berwibawa.

Gerakan Suara GPI untuk Bumi

Program advokasi keadilan lingkungan, fokus pada edukasi teologis, advokasi kebijakan, dan pendampingan langsung komunitas korban kerusakan tambang.

Diakonia (Pelayanan)

Menjadi tangan Kristus yang nyata bagi mereka yang rentan akibat perubahan zaman.

Dana Ketahanan Sosial GPI

Dana abadi terpusat untuk tanggap bencana, beasiswa, dan modal awal kewirausahaan jemaat sebagai jaring pengaman sosial yang kokoh.

Diakonia Kesehatan Mental "Sahabat Pulih"

Membangun sistem layanan konseling pastoral yang terstruktur, meliputi pelatihan konselor, jaringan rujukan profesional, dan hotline terpusat.

Panduan Penyusunan Rencana Strategis Gereja Protestan di Indonesia 2025-2030

Sebuah Alat Bantu untuk Sidang Sinode Am 2025