KEKUATAN BERKAT SEORANG AYAH

Bacaan: Kejadian 27:34-40
Sesudah Esau mendengar perkataan ayahnya itu, meraung-raunglah ia dengan sangat keras dalam kepedihan hatinya serta berkata kepada ayahnya: ”Berkatilah aku ini juga, ya bapa!”


Mengapa Berkat Ayah Begitu Penting?

Hari ini kita akan merenungkan sebuah kisah dari Kitab Kejadian, pasal 27. Ini adalah kisah tentang Yakub dan Esau, dua saudara yang memperebutkan berkat dari ayah mereka, Ishak. Ayat 34-40 menggambarkan momen yang sangat emosional. Esau, setelah kehilangan hak kesulungannya dan sekarang berkatnya, berseru dengan tangisan yang pahit: "Berkati juga aku, ya ayahku!"

Kisah ini membawa kita pada sebuah kebenaran yang mendalam: berkat seorang ayah itu sangat penting. Dalam budaya kita, kita sering kali meremehkan hal ini. Kita mungkin berpikir, "Ah, itu hanya tradisi kuno," atau "Berkat bisa datang dari mana saja." Tapi Firman Tuhan menunjukkan kepada kita bahwa ada otoritas dan kekuatan khusus dalam berkat seorang ayah.

Esau tahu ini. Itulah mengapa tangisannya begitu pilu. Ia bukan hanya kehilangan sesuatu yang materi; ia kehilangan pengakuan, dukungan, dan restu spiritual dari ayahnya. Berkat seorang ayah adalah fondasi bagi identitas dan masa depan seorang anak. Itu adalah pernyataan iman dan harapan atas hidup mereka.

Esau dan Perjuangan untuk Berkat

Lihatlah perjuangan Esau. Dia berusaha mati-matian untuk mendapatkan berkat itu kembali. Ayat 38 mengatakan, "Dengan suara keras dan pahit, Esau berseru, 'Ayah, apakah hanya ada satu berkat untukmu? Berkatilah aku juga!'" Ini menunjukkan tekadnya. Meskipun ia telah membuat pilihan yang salah di masa lalu, ia tidak menyerah. Ia tahu apa yang ia butuhkan.

Banyak dari kita seperti Esau. Kita mungkin pernah membuat kesalahan, mengambil jalan yang salah, atau meremehkan hal-hal yang penting. Mungkin kita telah hidup dalam penyesalan atau merasa tidak layak untuk berkat. Namun, Alkitab mengajarkan kita bahwa tidak ada kata terlambat untuk berjuang demi berkat Tuhan.

Mungkin ayahmu tidak hadir dalam hidupmu. Mungkin hubunganmu dengannya sulit. Atau mungkin ia telah tiada. Tetapi ingatlah, Bapa Surgawi kita, Bapa yang sempurna, selalu siap memberkati kita. Ia menunggu kita datang kepada-Nya dengan hati yang tulus, seperti Esau, dan berseru, "Berkati juga aku, ya Bapaku!"

Berkat yang Mengubah Takdir

Pada akhirnya, meskipun Ishak tidak bisa mengubah berkat yang telah diberikan kepada Yakub, ia tetap memberkati Esau. Berkat itu tidak sama, tetapi itu adalah berkat yang memuliakan Tuhan dan menetapkan jalan bagi Esau. Ia memberkati Esau dengan kehidupan yang berbeda, tidak lagi bergantung pada saudara laki-lakinya.

Ayah, peranmu sangat penting. Kata-kata yang engkau ucapkan, restu yang engkau berikan, dan doa yang engkau panjatkan memiliki kekuatan untuk membentuk takdir anak-anakmu. Berilah mereka berkat secara lisan, katakan betapa bangganya engkau terhadap mereka, dan doakan masa depan mereka. Anak-anak, carilah berkat itu. Hormati ayahmu dan mintalah doanya. Biarkan Tuhan bekerja melalui hubungan ini.

Mari kita berdoa: Tuhan, berilah kami kekuatan untuk menghormati orang tua kami. Ayah, berikan kami kebijaksanaan untuk memberkati anak-anak kami. Dan anak-anak, berikan kami kerendahan hati untuk mencari berkat-Mu dan berkat dari orang tua kami. Amin.

Elya G. Muskitta

Elya Muskitta

Elya Geraldy Muskitta

Masuk untuk meninggalkan komentar