Nas: “Namun, Yesus memanggil mereka dan berkata: “Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, dan jangan halang-halangi mereka, sebab orang-orang seperti inilah yang memiliki Kerajaan Allah” (ay.16).
Orang-orang tua membawa anak-anaknya yang kecil kepada Yesus. Mereka mengharapkan berkat Tuhan bagi anak-anaknya. Suatu sukacita dan kebahagiaan bila anak-anak mereka diberkati Yesus. Tapi murid-murid Yesus melarang (mencegah) anak-anak itu datang kepada Yesus. Mereka memahami kehadiran anak-anak sebagai gangguan (ay.15).
Tetapi Tuhan Yesus bersikap lain. Yesus mengatakan: “Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, dan jangan halang-halangi mereka, sebab orang-orang seperti inilah yang memilik Kerajaan Allah.” Yesus cinta anak. Ia memeluk dan memberkati mereka. Lebih dari pada itu kehidupan anak-anak ini, dijadikan contoh bagi orang-orang yang ingin masuk Kerajaan Allah (ay.16-17; Mrk 10:16).
Firman Tuhan ini mengajarkan kepada kita, agar mencintai anak-anak. Yesus telah memberi teladan kepada kita. Janganlah kita bersikap seperti murid-murid yang menganggap anak sebagai gangguan. Demikian pun para orang tua, harus mencintai anak-anaknya. Karena masih banyak tindakan kekerasan yang dilakukan orang tua terhadap anaknya. Ada orangtua yang hanya sibuk dengan pekerjaannya, tanpa memperhatikan anak-anaknya, dstnya.
Kemajuan teknologi yang memberi akses pornografi, telah menyeret anak anak menjadi korban pelecehan sexual. Dan berbagai kejahatan lainnya. Semua itu terjadi karena kita tidak cinta anak. Kita bersyukur sudah ada gereja-gereja yang memprogramkan program, “gereja ramah anak.”
Kita dan para orang tua hanya bisa mencintai anak, bila kita mencintai Yesus. Dengan mencintai Yesus, cinta itu pasti akan mengalir bagi anak-anak kita.
Doa: Buatlah kami semua, khususnya sebagai orangtua, mencintai anak-anak kami. AMIN.
SELAMAT BERAKTIVITAS (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.
YESUS CINTA ANAK.