Nas: “bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah impas,” (ay.2b).
Umat Tuhan Israel atas kehendak Tuhan dibuang ke Babilonia karena kesalahan mereka. Mereka tidak setia kepada Tuhan karena menyembah berhala. Namun Allah yang mahakasih berjanji akan memulihkan mereka. Itulah yang disampaikan Yesaya, bahwa masa perbudakan mereka telah selesai. Dengan menjalankan hukuman, dosa mereka diampuni (ay.2).
Yeremia menyatakan Allah membebaskan mereka dari perbudakan. Raja Koresy dipakai Allah untuk membebaskan mereka. Allah menyatakan kasih-Nya yang tak berubah bagi mereka. Melalui pembuangan mereka menyadari kegagalan mereka, dan belajar untuk setia kepada-Nya. Dengan pengampunan Tuhan hidup mereka dibarui. Mereka dibimbing dalam kehidupan yang mengasihi Allah.
Acapkali kita juga gagal karena tidak setia pada Tuhan. Karena itu, Tuhan izinkan kita mengalami “berbagai pergumulan”, sebagai bentuk hukuman Allah. Namun Allah tidak membiarkan kita menderita. Di saat kita menyadari kesalahan kita, Ia merangkul kita dengan kasih-Nya dan mengampuni kita. Hidup kita dibarui-Nya.
Mari menjalani hidup yang telah dibarui-Nya sesuai kehendak-Nya, dengan penuh kesetiaan. Karena dengan pembaruan-Nya, Ia mau memakai kita menjadi alat dalam tangan-Nya untuk menyatakan karya kasih-Nya ditengah dunia yang semakin jahat. Biarlah melalui kehidupan, karya dan pelayanan kita, Tuhan Yesus dimuliakan.
Doa: Terima kasih Tuhan untuk kasih-Mu. Engkau mengampuni dan membarui hidup kami. Kepada-Mu saja kami serahkan hidup kami menjadi alat ditangan-Mu. AMIN.
SELAMAT BERIBADAH DI HARI MINGGU TRINITAS (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.
PERHAMBAANNYA SUDAH BERAKHIR.