Nas: “Turutlah menanggung kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan! (ay.13).
- Ketika karya keselamatan dialami dalam hidup kita, maka terjadilah pembaruan hidup. Kita hidup dalam kasih. Dalam pemahaman ini Paulus menasihati jemaatnya untuk membantu dan menolong orang-orang kudus, yakni saudara-saudara seiman yang miskin yang membutuhkan bantuan.
- Sepertinya Paulus ingin meneruskan kebiasaan baik masyarakat Yahudi, yang ada dalam gereja perdana yakni menolong yang berkekurangan (miskin). Dan memberi tumpangan bagi orang asing dengan memberi makan dan tempat istirahat. Dalam kehidupan yang telah dibarui kebiasaan baik ini, bisa diwujudkan lebih baik dan menjadi sempurna berdasarkan karya Yesus.
- Masyarakat Indonesia sebenarnya memiliki kebiasaan baik seperti itu. Namun sejalan dengan kemajuan zaman, hampir semua itu hilang. Kita menjadi egois dan hanya memikirkan kehidupan kita sendiri. Alasan klasik, “untuk aku saja tidak cukup, masih harus bantu orang. Rumah sendiri sudah penuh, masih harus nampung orang.” Semua ini menjadi “tembok penghalang” bagi kita, untuk menolong orang lain.
- Mari menghayati secara mendalam karya keselamatan di dalam Yesus. Karya kasih yang penuh pengorbanan, tanpa hitung untung dan rugi. Itulah yang harus kita lakukan, menolong yang miskin dan berkekurangan. Memberi tumpangan bagi yang membutuhkan. Dalam pemahaman hidup baru tidak hanya saudara seiman dan orang asing, tetapi bagi siapa saja yang membutuhkan pertolongan.
Doa; Tuhan Yesus, tolong kami untuk menghayati karya-Mu, agar kami dimampukan menolong mereka yang berkekurangan dan yang membutuhkan tumpangan. AMIN.
SELAMAT BERAKTIVITAS (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.
MEMBANTU DAN MENOLONG SESAMA.