HIDUP DALAM KASIH DAN PERDAMAIAN.

Bacaan: I Petrus 3:8-12 (sesuai Sabda Bina Umat).

Nas: “Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya.” (ay.11).


Perikop bacaan kita berisi pesan untuk hidup dalam kasih dan perdamaian. Kasih yang diwujudkan dalam wujud persatuan, penyayang, rendah hati, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, hidup yang memberkati, supaya hidup kita diberkati (ay.8-9). 


Siapa yang ingin hidup tenang dan bahagia, harus menjaga lidahnya dari berbagai  kepalsuan, menjauhi yang jahat dan berusaha menghadirkan perdamaian. Ingat, mata Tuhan selalu mengawasi hidup dan tingkah laku kita. Orang-0rang yang hidup benar, hidupnya  diberkati Tuhan, tetapi Ia menentang orang-orang yang berbuat jahat (ay. 10-12).


Hidup dalam kasih dan perdamaian, merupakan panggilan hidup kristiani. Ini yang harus menjadi identitas kita sebagai anak-anak Tuhan. Pada dasarnya banyak (diantara kita) yang mengetahui tentang hal ini,  tetapi sulit untuk melakukannya. Bukankah ada di antara kita yang hidup bermusuhan, tidak mengasihi, tidak rendah hati dan suka membalas kejahatan dengan kejahatan?


Ironisnya, kita mau hidup bahagia dan tenang, tapi lidah kita masih suka mengucapkan hal-hal yang jahat. Kita hidup dalam berbagai kepalsuan hidup dan kemunafikan. Kita tidak membangun perdamaian, tapi menciptakan permusuhan dan perselisihan. Kita harus ingat, bahwa semuanya itu diamati Tuhan. Berkat-Nya diberi bagi orang-orang yang hidup  dalam kasih dan perdamaian.


Doa: Bimbing kami Tuhan, untuk hidup dalam  kasih dan perdamaian. AMIN.


SELAMAT BERIBADAH DI MINGGU IV SESUDAH PENTAKOSTA (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.



Masuk untuk meninggalkan komentar