Butuh Hikmat? Minta Saja!

Bacaan: Yakobus 1:5

Sahabat terkasih,

Pernahkah Anda berada di persimpangan jalan? Merasa bingung, tidak tahu harus mengambil keputusan apa? Mungkin dalam pekerjaan Anda, dalam hubungan keluarga, masalah keuangan, atau bahkan dalam pelayanan Anda. Anda menimbang semua pilihan, membuat daftar pro dan kontra, tetapi tetap saja, kabut kebingungan itu tidak kunjung hilang. Anda merasa buntu.

Di saat-saat seperti inilah, banyak dari kita cenderung panik, atau lebih buruk lagi, kita bersandar pada kekuatan dan pemahaman kita sendiri yang sangat terbatas. Namun, Tuhan menawarkan jalan keluar yang jauh lebih baik, sebuah jalur langsung kepada sumber segala pengetahuan dan pengertian.

Firman Tuhan hari ini datang dari Yakobus 1:5 (TB):

"Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, — yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit —, maka hal itu akan diberikan kepadanya."

Mari kita bedah harta karun yang luar biasa ini. Ayat ini bukan sekadar saran yang baik; ini adalah sebuah undangan dan sebuah janji dari Bapa Surgawi kita.

Pertama, perhatikan siapa yang dituju: "apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat". Ini berarti kita semua! Tidak ada seorang pun yang kebal dari kekurangan hikmat. Mengakui bahwa kita tidak memiliki semua jawaban bukanlah tanda kelemahan, melainkan langkah pertama menuju kekuatan sejati. Itu adalah kerendahan hati.

Kedua, perhatikan perintahnya: "hendaklah ia memintakannya kepada Allah". Tindakannya begitu sederhana: meminta. Tuhan tidak meminta kita untuk berusaha lebih keras, menjadi lebih pintar, atau layak menerimanya terlebih dahulu. Dia hanya ingin kita datang kepada-Nya dan meminta, seperti seorang anak yang datang kepada ayahnya.

Ketiga, dan ini yang paling indah, perhatikan karakter Sang Pemberi:

  1. "Memberikan kepada semua orang dengan murah hati": Tuhan tidak pelit dengan hikmat-Nya. Dia tidak memberikannya sedikit demi sedikit. Dia memberikannya secara royal, melimpah, seperti air terjun. Dia ingin Anda memiliki hikmat lebih dari Anda menginginkannya.
  2. "Dengan tidak membangkit-bangkit": Frasa ini berarti "tanpa mencela" atau "tanpa mencari-cari kesalahan". Tuhan tidak akan berkata, "Kenapa kamu bisa masuk ke dalam masalah ini lagi?" atau "Bukankah sudah Kukatakan padamu sebelumnya?". Tidak. Dia menyambut permintaan Anda dengan tangan terbuka, tanpa penghakiman, setiap saat.

Dan akhirnya, perhatikan jaminannya: "maka hal itu akan diberikan kepadanya". Ini adalah janji, bukan kemungkinan. Jika kita meminta, Dia akan memberi. Titik.

Panduan Step-By-Step Mengimplementasikan Yakobus 1:5

Hikmat bukanlah sekadar informasi; hikmat adalah kemampuan untuk melihat kehidupan dari sudut pandang Tuhan dan mengambil keputusan yang selaras dengan kehendak-Nya. Berikut adalah cara praktis untuk menerapkannya:

Langkah 1: Akui Kebutuhan Anda Secara Spesifik. 

Berhentilah berpura-pura Anda baik-baik saja jika tidak. Jujurlah di hadapan Tuhan. Daripada doa yang umum seperti, "Tuhan, berikan aku hikmat," cobalah doa yang spesifik: "Tuhan, aku butuh hikmat-Mu untuk menghadapi percakapan sulit dengan rekan kerjaku besok," atau "Bapa, tunjukkan hikmat-Mu dalam mengelola keuangan kami bulan ini."

Langkah 2: Minta dengan Iman, Bukan dengan Keraguan. 

Yakobus melanjutkan di ayat 6 bahwa kita harus meminta dengan iman dan tidak bimbang. Ini berarti kita harus percaya pada karakter Tuhan yang dijelaskan di ayat 5. Percayalah bahwa Dia adalah Allah yang murah hati dan tidak mencela. Ketika Anda berdoa, percayalah bahwa Dia mendengar dan ingin menjawab Anda.

Langkah 3: Dengar dengan Harapan. 

Setelah meminta, langkah selanjutnya adalah mendengarkan. Tuhan berbicara melalui banyak cara:

  • Firman-Nya (Alkitab): Seringkali, jawaban yang kita cari sudah ada di dalam Alkitab.
  • Nasihat Orang Saleh: Dengarkan masukan dari orang-orang percaya yang dewasa secara rohani.
  • Roh Kudus: Hati nurani Anda yang diterangi oleh Roh Kudus akan memberikan arahan.
  • Keadaan: Terkadang Tuhan mengatur situasi untuk membukakan atau menutup pintu.

Siapkan hati Anda untuk menerima petunjuk-Nya, bahkan jika itu tidak sesuai dengan keinginan awal Anda.

Langkah 4: Taati Apa yang Anda Dengar. Hikmat yang tidak diterapkan hanyalah pengetahuan yang sia-sia. Langkah terakhir dan terpenting adalah menaati apa pun yang Tuhan tunjukkan kepada Anda. Mungkin itu berarti Anda harus meminta maaf, mengambil langkah iman, atau justru harus menunggu dengan sabar. Ketaatan adalah bukti bahwa kita benar-benar menerima hikmat-Nya.

Referensi Ayat Alkitab Lainnya

Janji tentang hikmat Tuhan tersebar di seluruh Alkitab. Ini menegaskan betapa pentingnya hal ini bagi-Nya:

  • Amsal 2:6: "Karena TUHANlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian." (Ini menegaskan bahwa Tuhan adalah satu-satunya sumber hikmat sejati).
  • Amsal 3:5-6: "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu." (Ini adalah mitra sempurna untuk Yakobus 1:5; meminta hikmat adalah bentuk dari 'mengakui Dia').
  • 1 Korintus 1:30a: "Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita." (Puncak dari segalanya adalah ini: Yesus sendiri adalah hikmat Allah bagi kita. Ketika kita meminta hikmat, kita sebenarnya sedang meminta lebih banyak Yesus dalam situasi kita).

Sahabatku, jangan menjalani satu hari pun lagi dengan kekuatanmu sendiri. GPS Ilahi tersedia 24/7 untuk Anda. Sumber hikmat yang murah hati dan tidak pernah kering itu hanya sejauh doa.

ACTION PLAN

  1. Identifikasi Area: Ambil secarik kertas atau buka catatan di ponsel Anda. Tuliskan SATU area paling spesifik dalam hidup Anda saat ini di mana Anda paling membutuhkan hikmat dari Tuhan.
  2. Berdoa Sekarang Juga: Hentikan apa yang sedang Anda lakukan. Ambil waktu 2 menit untuk berdoa secara spesifik mengenai area yang Anda tuliskan tadi. Ucapkan janji dalam Yakobus 1:5 kepada Tuhan: "Bapa, Firman-Mu berkata jika aku kekurangan hikmat, aku bisa meminta kepada-Mu dan Engkau akan memberikannya dengan murah hati tanpa mencela. Saat ini aku meminta hikmat untuk [sebutkan area spesifik Anda]."
  3. Buka Kitab Amsal: Sepanjang sisa minggu ini, berkomitmenlah untuk membaca satu pasal dari Kitab Amsal setiap hari (Kitab Amsal memiliki 31 pasal, cocok untuk satu bulan). Ini akan mengisi pikiran Anda dengan prinsip-prinsip hikmat Tuhan secara konsisten.


Masuk untuk meninggalkan komentar