Nas: “Kepada siapa Tuhan meminta nasihat untuk mendapat pengertian?” (ay.14).
Bacaan kita hendak mengungkapkan kepada kita, bahwa Allah Mahabesar, Mahakuasa, yang tidak ada bandingnya. “Dia menakar air laut dengan tangan-Nya, mengukur langit dengan jengkalnya. Menakar debu dengan sukat dan menimbang bukit-bukit dengan timbangan.” Semua yang disebutkan diatas hendak menyatakan kebesaran dan kekuasaan Allah yang tidak ada tandingannya (ay.12).
Selanjutnya Yesaya mengatakan, tidak ada yang dapat mengatur Roh-Nya dan memberi petunjuk kepada-Nya. Tidak ada yang menjadi penasihat-Nya untuk memberi petunjuk. Dia adalah Allah Pencipta tidak tertandingi. Manusia dihadapan-Nya bagaikan setitik air dalam timba. Seperti sebutir debu pada neraca. Manusia tidak ada “apa-apanya” dihadapan kebesaran dan kekuasaan Allah. Namun Ia Allah yang tidak berhenti memperhatikan umat-Nya (ay.13-17).
Kita manusia harus menyadari, bahwa kita hidup, dipelihara, dijaga, diberkati dan diselamatkan karena kebesaran dan kekuasaan-Nya yang tidak ada bandingnya. Sangat disayangkan kalau masih ada manusia yang memahami, bahwa ia ada dan mendapatkan segala sesuatu karena kekuatannya.
Kebesaran dan kekuasaan Allah sebagai Pencipta, merupakan jaminan hidup kita, kini dan diwaktu yang akan datang. Hidup kita selalu dalam pengamatan-Nya. Maka ditengah kehidupan yang semakin sulit dan tidak menentu saat ini, mari menyerahkan hidup dan perjuangan kita ke dalam tangan kebesaran dan kekuasaan Allah yang tidak tertandingi.
Doa: Tuhan sungguh dahsyat Engkau. Tidak ada yang menandingi-Mu. Kedalam tangan-Mu kami menyerahkan seluruh hidup dan perjuangan kami. AMIN.
SELAMAT MEMASUKI MINGGU YANG BARU (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.
ALLAH TIDAK ADA TANDINGANNYA.