WASPADA TERHADAP AJARAN SESAT DAN BERSUKACITALAH.

Bacaan: Filipi 3: 1-3 (sesuai SBU).

Nas: “Akhirnya, Saudara-saudaraku, bersukacitalah dalam Tuhan,” (ay.1a). 


Dalam perikop bacaan kita hari ini ada dua hal yang ditekankan. Pertama, nasihat untuk bersukacita dalam Tuhan, bukan kepada hal-hal yang bersifat lahiriah. Kedua, nasihat agar waspada terhadap orang-orang yang menyebarkan ajaran sesat. Paulus mengingatkan bahwa orang yang percaya adalah orang-orang yang telah mengalami “sunat sejati”. Mereka beribadah melalui Roh Allah dan bersukacita dalam Yesus (ay.1-3).


Sangat ditekankankan disini kewaspadaan terhadap pengajaran sesat. Karena pengajar-pengajar sesat, menekankan sunat lahiriah harus dijalankan sebagai syarat untuk memperoleh keselamatan. Sunat lahiriah bertentangan dengan sunat sejati. Sunat sejati adalah pembersihan hati oleh Roh Allah (ay.3; Rm 2:25-29).


Sejak dulu gereja dan orang-orang percaya dihadapkan  pada rongrongan berbagai ajaran sesat. Apa yang diungkapkan dalam bacaan kita merupakan salah satu contoh. “Menjadikan sunat lahiriah sebagai syarat untuk mendapatkan keselamatan”.   Maka yang ditekankan disini,  menusia harus berusaha untuk mendapatkan keselamatan dengan menaati ketentuan Taurat. 


Padahal  manusia diselamatkan bukan karena sunat, dan perbuatan baiknya, tetapi karena iman kepada Yesus. Banyak lagi ajaran sesat lainnya. Maka kita harus tegas terhadap tipu daya iblis dan menolaknya. Selanjutnya menjadi penting bagi kita untuk hidup dan berpegang pada firman Tuhan. Yesus mengalahkan godaan setan dengan kuasa firman-Nya.  Kemenangan akan mendatangkan sukacita dan membuat kita terus bersukacita didalam Tuhan (Ef 6:11; Mat 4:4,6,10-“Ada tertulis”).


Doa: Tuhan kuatkan kami, agar tidak mengikuti ajaran sesat. Biarlah kami terus bersukacita di dalam Engkau, karena kemenangan yang Tuhan berikan. AMIN.


SELAMAT BERJUANG (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.

Elya G. Muskitta Elya Muskitta Renungan Online Sinode Am GPI

Masuk untuk meninggalkan komentar