Nas: “Aku mengucap syukur kepada Allah yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku.” (ay.3a).
Pembacaan kita hari ini, menyaksikan tentang ucapan syukur dan nasihat Paulus kepada Timotius anak rohaninya, dalam pelayanannya. Setiap Paulus berdoa, ia selalu ingat kepada Timotius, karena ialah yang membimbing Timotius sampai menjadi seorang pelayan Tuhan. Paulus pun mengakui peran Lois neneknya dan Eunike ibunya dalam proses awal pembentukan imannya (ay.3-5).
Paulus menasihati Timotius supaya mengobarkan karunia Allah yang ia terima pada waktu penumpangan tangan. Hidupnya harus menjadi berkat bagi sesama. Paulus menasihati dia, supaya tidak takut dan tidak malu untuk bersaksi. Paulus menyaksikan, bahwa ia tidak takut dan malu melayani, walaupun harus menderita bahkan di penjara karena Injil Yesus Kristus (ay.6-8).
Berita keselamatan yang mereka saksikan, adalah karya Allah di dalam Yesus Kristus. Melalui berita itu, manusia diselamatkan bukan karena perbuatannya, tetapi karena anugerah-Nya. Injil Yesus Kristus, telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang kekal. Dia berkuasa memelihara kepercayaan pelayanan kita sampai pada akhirnya (ay.9-12).
Mari belajar melalui firman ini, bersyukur bagi orang lain yang berperan (membantu dan mendoakan), hidup kita. Mari mengobarkan karunia yang Tuhan titipkan sebagai perlengkapan pelayanan. Jangan takut,dan malu untuk bersaksi walaupun harus menderita. Hendaklah kita setia melayani Tuhan, sampai akhir hayat kita.
Doa: Kami berdoa agar Bapa memampukan kami setia dalam pelayanan, hingga akhir hidup kami. AMIN.
SELAMAT BERIBADAH DI MINGGU VI SESUDAH PENTAKOSTA (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.
UCAPAN SYUKUR DAN NASIHAT.