Nas: “ Katanya kepada mereka, “Aku sekarang berumur seratus dua puluh tahun dan tidak dapat memimpin lagi. Juga Tuhan telah berfirman kepadaku: Sungai Yordan ini tidak akan kauseberangi” (ay.2).
Musa berumur seratus dua puluh tahun. Empat puluh tahun ia memimpin bangsa Israel. Kini Tuhan telah menentukan (sesuai kehendak-Nya), Musa tidak akan masuk tanah Kanaan. Tugasnya pun ditentukan-Nya, sudah selesai. Mengapa Musa tidak masuk tanah Kanaan? Kesalahan apa yang dibuatnya? (Ul 31:1.2; Bil 27:14). Padahal secara manusia tidak sedikit jasanya. Dia hanya bisa melihat negeri itu dari atas gunung Abarim (Bil 27:12-13).
Sebagai pengganti Musa, Tuhan menetapkan Yosua mantan ajudan Musa. Dialah yang akan memimpin perjalanan Israel memasuki tanah Kanaan. Tuhan juga menetapkan bahwa Ia akan menyertai mereka. Mereka akan mengalahkan suku-suku bangsa di Kanaan seperti yang Tuhan lakukan kepada Sihon dan Og raja-raja orang Amori (Ul 31:3-5).
Tuhanlah yang menentukan perjalanan hidup kita, sesuai kehendak-Nya. Suka-duka, gelak tertawa-tangisan atau apapun itu, akan berjalan sesuai ketetapan-Nya. Melaluinya kita dipelihara dalam kasih-Nya, karena ketetapan-Nya selalu yang terbaik bagi anak-anak-Nya. Waktu kehidupan kita Dialah yang menentukan. Kapan kita bertugas dan mengakhiri tugas itu, Dialah juga yang menentukan-Nya.
Sebagai manusia ciptaan-Nya yang adalah milik-Nya, kita patut tunduk dan taat pada ketentuan-Nya. Ikutilah apa yang sudah dan yang akan ditentukan-Nya, itulah yang terbaik. Karena Ia lebih tahu apa yang baik bagi kita, dari pada kita sendiri. Berbahagialah orang yang hidup dan menjalani kehidupannya dengan menaati apa yang ditentukan-Nya.
Doa: Tolong kami untuk memahami, bahwa Tuhanlah yang menentukan segala sesuatu dalam hidup kami. AMIN.
SELAMAT BERAKTIVITAS (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.
TUHANLAH YANG MENENTUKAN.