Nas: “Lalu orang Israel berseru-seru kepada Tuhan, dan Tuhan membangkitkan bagi mereka seorang penyelamat.” (ay.15a).
Israel kembali berbuat dosa. Karena itu Tuhan menyerahkan mereka ke tangan raja Moab, Eglon. Bersama sekutunya bani Amon dan bani Amalek, Eglon memerangi Israel dan mengalahkannya. Selama delapan belas tahun Israel dijajah bahkan ditindas oleh Eglon. Mereka sangat menderita. Karena itu mereka berseru-seru mohon pertolongan Tuhan. Tuhan mendengar seruan umat-Nya (ay.12-15).
Walaupun Israel sangat mengecewakan hati Tuhan, tapi Tuhan “tidak membiarkan anak-anak-Nya. Ia mengutus Ehud sebagai penyelamat (hakim) untuk membebaskan mereka dari kekuasaan Eglon. Ehud seorang yang berani, lagi pula cerdik, menyembunyikan pedang yang dibuatnya masuk ke tempat raja lalu membunuh Eglon dengan tangan kidalnya. Israel menikmati ketentraman selama delapan puluh tahun (ay. 15-16, 20-22,30).
Sama seperti Israel kita berulangkali mengecewakan Tuhan, karena berbuat dosa. Sadarkah kita akan kegagalan kita? Tuhan telah menolong dan membebaskan kita dari berbagai persoalan. Namun ketika kita merasa aman dan nyaman, kita berbuat dosa lagi. Hal itu terulang dan terulang lagi.
Namun kasih Allah tidak berubah, sekalipun kita tidak setia. Ia memang menghukum orang berdosa, namun ketika kita sadar dan berseru-seru memohon pertolongan-Nya, Ia mendengarkan kita. Ia tidak membiarkan kita menderita. Ia membebaskan bahkan memulihkan kita dari berbagai persoalan bahkan sakit penyakit. Keamanan, kedamaian dan kebahagian itulah yang Tuhan hadirkan bagi kita. Karena itu bersyukurlah kepada-Nya.
Doa: Terima kasih Tuhan. Engkau sangat mengasihi kami. Karena itu, Engkau tidak membiarkan kami menderita. AMIN.
SELAMAT MEMASUKI BULAN BARU BERSAMA DIA (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.
Elya G. Muskitta Elya Muskitta
TUHAN TIDAK MEMBIARKAN ANAK-ANAK-NYA.