TUHAN GUNUNG BATU PERLINDUNGAN.

Bacaan: Mazmur 94: 20-23 (sesuai SBU pagi+malam).

Nas: “Tetapi, Tuhan adalah kota bentengku, Allahku gunung batu perlindunganku.” (ay.22).


Dalam beberapa ayat bacaan kita, Pemazmur menjelaskan tindakan kejahatan  yang dilakukan oleh orang-orang fasik saat itu. Mereka mempraktekkan peradilan yang busuk, merancang bencana dengan merekayasa peraturan, melawan yang benar dan tidak berjalan sesuai hukum. Karena itu mereka berani melakukan hukuman mati bagi orang yang tidak bersalah (ay.20-21).


Ditengah situasi yang memprihatinkan seperti itu, Pemazmur memiliki keyakinan yang kokoh dan kuat tentang kehadiran Allah. Allah adalah kota benteng, gunung batu perlindungan. Karena itu Pemazmur mengajak umat untuk tidak takut, tapi mengandalkan Tuhan. Karena orang-orang fasik akan menerima hukuman akibat kejahatan mereka. Tuhan akan membinasakan mereka. (ay.22-23).


Situasi yang dijelaskan Pemazmur sedang dan terus terjadi pada masa kini. Peradilan yang busuk, yakni peradilan yang tidak adil bukankah kita saksikan saat ini? Tidak ketinggalan, rekayasa berbagai peraturan yang menyebabkan malapetaka. Hukum yang tidak ditegakkan dengan benar malah dilanggar guna memenuhi kepentingan penguasa dan sekelompok orang.


Apakah kita menjadi takut, diam, lalu mengkomromikan panggilan kita? Bukankah kita dipanggil untuk menyuarakan kebenaran dan keadilan? Mari mengokohkan Iman dengan keyakinan  bahwa Tuhan adalah “kota benteng” dan “perlindungan” kita. Namun kita harus berjuang, demi kebenaran dan keadilan diatas keyakinan itu. Sebab pada akhirnya kebenaran dan keadilan, akan menemui jalan dan tujuannya. Tuhan adalah gunung batu perlindungan, berjuanglah  terus.


Doa: Terima kasih Tuhan. Engkau adalah gunung batu perlindungan kami, ditengah ancaman berbagai kejahatan. AMIN.


SELAMAT BERAKHIR PEKAN (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.


Masuk untuk meninggalkan komentar