Nas: “Ternyata, seperti seorang istri yang tidak setia terhadap pasangannya, begitu pula kamu tidak setia terhadap Aku, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan.” (ay.20).
Kata Tuhan, “Aku berpikir menetapkan engkau menjadi anak-anak-Ku. Dan Aku akan memberikan kepadamu negeri yang indah, milik pusaka paling permai dari bangsa-bangsa. Pikir-Ku, engkau akan memanggilku Bapaku, dan tidak berbalik meninggalkan Aku.” Ternyata kamu seperti seorang istri yang tidak setia kepada suaminya, demikian pula kamu terhadap Aku (ay.19-20).
Terdengar tangisan anak-anak Israel memohon pertolongan Tuhan, karena mereka telah memilih jalan yang sesat dan melupakan Tuhan. Dalam kegagalan mereka, masih terdengar panggilan Tuhan dengan penuh kasih, “kembalilah kepada-Ku hai kamu yang murtad”, Aku akan memulihkanmu (ay.21-22).
Sama seperti Israel kita juga tidak setia. Tuhan telah menyelamatkan kita dan menjadikan kita anak-Nya. Ia memberi jaminan memiliki hidup kekal di negeri yang dijanjikan-Nya. Ia menjadi Bapa kita dan kita menjadi anak-Nya. Ternyata kita tidak setia. Kita berpaling dari Tuhan dan meninggalkan Dia.
Ketika kita menangis karena menyadari ketidaksetiaan kita, Tuhan memanggil kita dengan kasih-Nya. Kita yang sudah murtad tidak dihalau-Nya, justru dirangkulnya dengan penuh kasih sayang. Karena itu hiduplah dengan benar sesuai firman-Nya, jangan murtad meninggalkan Tuhan, tapi setialah kepada-Nya sampai akhir hidup kita.
Doa: Bapa, ampuni kami, karena tidak setia kepada-Mu. AMIN.
SELAMAT BERAKTIVITAS (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.
TIDAK SETIA KEPADA TUHAN.