TETAP SETIA MELAYANI.

Bacaan: I Tesalonika 1: 2-5 (sesuai SBU).

Nas: “Tetapi, sungguhpun kami sebelumnya, seperti kamu tahu, telah dianiaya dan dihina di Filipi, namun dengan pertolongan Allah kita, kami beroleh keberanian untuk memberitakan Injil Allah kepada kamu dalam perjuangan yang berat.” (ay.2).


Sejak pertobatannya, Paulus telah menyerahkan dirinya untuk melayani (pekerjaan Tuhan). Tidaklah mudah bagi seseorang seperti Paulus yang sebelumnya adalah penganiaya orang percaya, dan kini menjadi pelayan-Nya. Tantangan bahkan penganiayaan ia alami. Tapi semua itu tidak membuat dia takut, lalu mundur bahkan lari dari panggilannya (ay.2).


Dalam perikop bacaan hari ini ia menyaksikan,  bahwa ia telah dihina dan dianiaya bahkan dipenjara dengan Silas ketika berada dalam pelayanan di Filipi. Namun hal ini tidak menyurutkan kesetiaannya. Justru dalam pertolongan Tuhan, dengan berani ia memberitakan Injil kepada orang-orang di Tesalonika dengan tantangan yang berat ( ay.2; bnd Kis 16:19-29).


Paulus menyaksikan, bahwa ia memberitakan Injil yang benar bukan ajaran sesat atau sesuatu yang tidak murni. Kami dianggap layak, bukan untuk menyenangkan  hati manusia, tetapi hati Allah. Kami tidak bermulut manis dan tidak mempunyai maksud serakah yang tersembunyi. Jelas sekali bahwa kesetiaan Paulus tidak tergoyahkan oleh berbagai tantangan dan situasi pelayanan yang berat (ay.3-5)


Ditengah tantangan yang berat sekalipun, biarlah kita tetap setia mengikut dan melayani Dia. Mampukah kita bertahan setia ditengah tantangan yang berat? Dengan kekuatan sebagai manusia, pasti kita tak mampu. Tapi Allah menguatkan anak-anak-Nya yang telah menyerahkan diri untuk melayani. Kita melayani dengan benar, bukan bermulut manis. Bukan melakukan itu untuk pencitraan dan popularitas diri atau ada maksud serakah yang tersembunyi. Tapi melayani dengan setia karena Tuhan telah melayakkan kita untuk melayani-Nya.


Doa: Tuhan Yesus, jadikanlah kami hamba-hamba-Mu yang setia mengikut dan melayani Engkau. AMIN.


SELAMAT MEMASUKI MINGGU YANG BARU (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.
Elya G. Muskitta Elya Muskitta Sinode Am GPI Renungan Online


Masuk untuk meninggalkan komentar