Nas: “Karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia,” (ay.13a).
Paulus bersyukur karena jemaat Tesalonika menerima firman Allah dan mengimaninya. Mereka menerima bukan sebagai perkataan manusia, melainkan sebagai firman Allah yang sungguh-sungguh bekerja dalam hidup mereka. Ini merupakan hal yang mendasar, karena itu, jemaat bertumbuh dan hidup dalam Tuhan (ay.13).
Jemaat di Tesalonika meneladani kehidupan jemaat Yudea yang hidup dalam Yesus. Mereka rela menderita dari teman-teman sebangsa. Inilah tantangan dari orang-orang yang membunuh Yesus, para nabi dan menganiaya Paulus. Mereka menghalangi orang-orang percaya yang memberitakan Injil.
Ditengah tantangan, karena menerima firman Allah, mereka tetap bertahan ikut Tuhan (14-16).
Semua orang yang telah percaya kepada Yesus, dipanggil untuk melayani. Ini bukanlah hal yang gampang, karena persoalan kehidupan saat ini sangat komplek. Setiap orang yang telah mengalami karya Yesus, harus siap menderita ( rela berkorban).Ada syukur bila kita bisa membawa satu jiwa untuk Yesus.
Syukur karena menerima firman Allah. Firman Allah sebagai sesuatu yang mendasar. Firman Allah sebagai perisai, kekuatan yang memberi penghiburan dan pengharapan. Syukur karena firman Allah bekerja dalam kehidupan kita. Melaluinya kita dibuatnya setia.
Doa: Syukur kami boleh menerima firman yang menjadi pedoman hidup kami. AMIN.
SELAMAT BERAKTIVITAS (siz).
Sealthiel Izaak STh.,MSi.
Elya G. Muskitta Elya Muskitta Renungan Online Sinode Am GPI
SYUKUR ATAS FIRMAN ALLAH.