Nas: “Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Allah, sungguh, Tuhan hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya jangan mereka kembali kepada kebidohan.” (ay.9).
Umat Israel gagal hidup sebagai umat Tuhan. Akibatnya mereka terpuruk dan mengalami berbagai pergumulan. Firman Tuhan ini merupakan ratapan Pemazmur yang menggambarkan keterpurukan itu. Dalam kondisi seperti ini mereka menyadari bahwa mereka membutuhkan pertolongan Tuhan. Karena itu mereka ingin mendengar suara-Nya sebagai jawaban atas pergumulan yang mereka alami (ay.9).
Mendengar suara Tuhan akan membawa damai dan pemulihan. Damai dan pemulihan datang bagi orang yang dekat dengan Tuhan, takut akan Tuhan dan bergantung pada Tuhan. Kemuliaan Tuhan, demikian juga kasih dan kesetiaan, keadilan dan damai sejahtera akan hadir ditengah kehidupan mereka. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi dan keadilan datang dari langit. Tuhan akan menghadirkan kebaikan (ay.10-14).
Ditengah keterpurukan dan berbagai pergumulan hidup kita saat ini, apakah yang akan kita lakukan? Kepada siapakah kita minta pertolongan? Jangan terus meratap, mengeluh dan bersungut. Mari mendengar suara Tuhan. Dengan mendengar suara-Nya melalui sabda-Nya, kita akan mengalami damai dan pemulihan. Masihkah kita dengan setia mendengar suara-Nya ataukah kita lebih senang mendengar suara yang bukan berasal dari Tuhan?
Orang-orang yang dekat dengan Tuhan, takut akan Tuhan dan yang bergantung pada Tuhan, akan mengalami damai dan pemulihan ditengah berbagai persoalan hidup. Kemuliaan Tuhan akan hadir ditengah kehidupan kita. Demikian juga kasih, kesetiaan damai sejatera, keadilan dan kebaikan. Mari mendengar suara-Nya dan mematuhinya.
Doa: Bimbing kami terus agar setia mendengar suara-Mu, agar kami mengalami damai dan pemulihan. AMIN.
SELAMAT BERAKTIVITAS (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.
SUARA TUHAN, DITENGAH PERGUMULAN.