Nas: “Tangkaplah ikan pertama yang kau pancing. Bukalah mulutnya dan engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga.” (ay.27b).
Datang pemungut pajak Bait Allah dan bertanya kepada Petrus, “apakah gurumu membayar pajak Bait Allah sebesar empat dirham? Petrus menjawab: “Tentu membayar” Ketika Petrus masuk rumah dimana Yesus berada, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan: “ Dari siapakah raja-raja dunia membayar pajak? (ay.24-25).
Petrus menjawab dari orang asing. Yesus katakan, kalau begitu rakyat bebas pajak. Petrus keliru memahami hal ini, karena pajak merupakan tanggung jawab warga masyarakat juga. Maka Yesus menyuruh Petrus menangkap ikan di danau. Ikan pertama di buka mulutnya maka akan ditemukan empat dirham untuk pembayaran pajak bagi Yesus dan Petrus (ay.26-27).
Yesus sebagai guru dan Tuhan tidak melalaikan tanggung jawabnya dalam hal membayar pajak. Itulah yang harus kita teladani. Orang orang percaya harus patuh pada pemerintah, selama mereka menjalankan tugasnya dengan benar. Kita perlu mendoakan mereka, agar kehidupan berbangsa menjadi aman dan tenang. Justru kehidupan kita harus menjadi contoh dalam hal ini.
Bukan menjadi alasan, tidak ada uang atau hanya habiskan uang untuk bayar pajak. Sebab Tuhan selalu memelihara anak-anak-Nya dengan menyiapkan keperluan mereka sesuai kehendak-Nya. Uang di mulut ikan sebagai mujizat Tuhan, merupakan tanda pemeliharaan Tuhan bagi anak-anak-Nya, agar kita selalu dapat memenuhi tanggung jawab kita sebagai warga masyarakat.
Doa: Tuhan, jadikanlah kami warga masyarakat yang memenuhi tanggung jawab kami. AMIN.
SELAMAT BERAKHIR PEKAN (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.
Elya G. Muskitta Elya Muskitta Renungan.Online Sinode Am GPI
PAJAK SEBAGAI TANGGUNG JAWAB WARGA MASYARAKAT.