MENCINTAI DIDIKAN DAN TEGURAN.

Bacaan: Amsal 12: 1-2 (sesuai SBU).

Nas: “Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan, tetapi siapa membenci teguran, ia dungu” (ay.1).


Orang yang mencintai didikan adalah orang yang terbuka untuk pengetahuan. Karena itu ia siap untuk diajar. Orang tersebut adalah orang yang haus akan pengetahuan. Dan orang yang siap menerima koreksi (teguran) adalah orang yang bijaksana, sedangkan orang yang menolak bahkan membenci teguran, adalah orang bodoh dan tidak bijaksana (ay.1).


Orang yang melakukan hal-hal yang baik (kebaikan) dan hidup dalam kebenaran akan menerima kasih karunia Allah. Hidupnya berkenan kepada Allah. Sedangkan orang yang merancang kejahatan dan berbuat jahat serta melakukan tipu daya, akan menerima hukuman dari Tuhan (ay.2).


Didikan, dalam arti belajar firman Tuhan setiap hari,  menjadi penting bagi kita. Melaluinya kita memiliki pengetahuan, sehingga kita dibimbing hidup takut akan Tuhan. Dengan demikian kita semakin dewasa dalam iman. Sebagai orang yang terus belajar,  kita harus siap ditegur. Orang yang tidak siap ditegur adalah orang bodoh.


Untuk dapat menerima teguran kita harus rela merendahkan diri. Orang yang siap menerima teguran adalah orang yang bijaksana. Teguran membuat kita lebih berhati-hati dalam menjalani kehidupan. Kita harus bertekad untuk hidup dalam kebenaran, dengan melakukan hal-hal yang baik. Hidup yang demikian adalah hidup yang berkenan pada Allah. Maka kita akan menerima kasih karunia Allah. Mari kita menjadi orang yang mencintai didikan dan menerima teguran.


Doa: Buatlah kami menjadi orang yang cinta didikan dan selalu siap untuk menerima teguran. AMIN.


SELAMAT BERAKTIVITAS (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.




Elya G. Muskitta Elya Muskitta Sinode Am GPI Renungan.Online

Masuk untuk meninggalkan komentar