KETERIKATAN PADA HARTA.

Bacaan: Lukas 18:18-27 (sesuai Sabda Bina Umat  pagi dan malam).

Nas: “Mendengar perkataan itu, orang itu menjadi amat sedih, sebab ia sangat kaya.” (ay.23).


Seorang pemimpin kaya, bertanya kepada Yesus, “apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup kekal?” Orang itu berkata, “aku telah melakukan semua perbuatan baik dengan menaati hukum-hukum Tuhan. Tetapi Yesus berkata:“Tinggal satu kekuranganmu, juallah seluruh hartamu dan bagikanlah kepada orang miskin, dan ikutlah Aku (ay.18-22).


Mendengar perkataan Yesus orang itu sedih, sebab ia sangat kaya. Ketika Yesus melihat pemimpin kaya itu sangat sedih, Yesus pun berkata, sukar bagi orang kaya untuk masuk Kerajaan Surga. Lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum. Yesus pun berkata  memang sulit  bagi manusia, tetapi bagi Alllah tidak ada yang mustahil (ay.22-27).


Yang dimaksud Yesus, bukan pengikut Kristus jadi miskin. Yang dipersoalkan Yesus adalah keterikatan hidup manusia pada harta kekayaan. Harta yang diandalkan itulah yang menghalangi seseorang menjadi murid Yesus. Segala sesuatu yang menduduki tempat pertama, (bagi Allah dalam hidup kita), itulah yang menjadi penghalang. Tidak mungkin kita mengikut Yesus bila kekayaan menjadi yang utama, yang menggeser kedudukan Allah.


Pada masa sekarang kekayaan dipahami sebagai yang menentukan segalanya dalam hidup manusia. Itulah sebabnya manusia berlomba-lomba mengejarnya. Manusia menjadi tamak, materialistis, hedonistis, kikir dstnya. Selama kita menjadikan uang, harta kekayaan sebagai yang utama, kita tidak layak menjadi pengikut Yesus.


Doa: Tuhan Yesus, lepaskan kami dari keterikatan pada kekayaan. Biarlah kami menjadikan Tuhan sebagai yang utama dalam hidup kami. AMIN.


SELAMAT BERJUANG (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.



Masuk untuk meninggalkan komentar