Nas: “Ini pun kesia-siaan dan usaha menjaring angin (ay.9b).
Pengkhotbah mengatakan: “Ada kemalangan yang telah kulihat di bawah matahari, yang sangat menekan manusia:” (ay.1). Kemalangan karena semua yang diusahakan manusia, tidak membawa kepuasan. Hal ini merupakan kesia-siaan, dan merupakan usaha menjaring angin. Kemalangan itu dijelaskannya sebagai berikut:
- Manusia dikaruniai kekayaan, harta benda dan kemuliaan. Dalam hidupnya, ia tidak kekurangan. Tetapi ia tidak menikmati hasilnya, justru orang lain yang menikmatinya. Ini merupakan kesia-siaan dan penderitaan yang pahit (ay.2).
- Ada orang mempunyai seratus anak, diberi umur panjang. Tetapi dalam hidupnya, orang tersebut tidak mengalami kepuasan. Ia di kubur secara tidak layak. Anak yang lahir mati, lebih baik daripada orang ini. Anak yang lahir mati itu, lebih tentram daripada dia. Ini pun suatu kesia-siaan dan merupakan usaha menjaring angin (ay.3-5).
- Seorang yang hidup dua ribu tahun. Ia bekerja dan bekerja, tetapi tidak menikmati kesenangan. Padahal hidup manusia sedang berlangsung menuju tujuan akhir yaitu kematian. Segala jerih payah hanya untuk mulutnya, namun ia tidak pernah puas. Ini pun kesia-siaan dan usaha menjaring angin (ay.6-7).
- Keinginan manusia yang tidak terpuaskan. Apa keuntungan orang berhikmat daripada orang bodoh, juga orang miskin yang tahu diri. Lebih baik mengejar apa yang di depan mata dari pada mengejar keinginan yang hanya ada dalam hati. Ini pun kesia-siaan dan merupakan usaha menjaring angin.
Dengan demikian, kita harus sungguh-sungguh hidup di dalam Tuhan dan mengandalkan kuasa-Nya. Dialah sumber kehidupan kita. Maka apapun yang kita kerjakan, usahakan dan cita-cita-kan tidak akan sia-sia. Justru akan memberi kepuasan dan kebahagiaan. Dan pada gilirannya menjadi berkat bagi sesama manusia.
Doa: Tolong kami untuk tidak hidup sesuai keinginan kami, mengejar yang sia-sia. Tetapi hidup bergantung penuh pada Tuhan, yang memberi kepastian, kepuasan dan kebahagiaan hidup. AMIN.
SELAMAT BERJUANG (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.
Elya G. Muskitta Elya Muskitta Renungan.Online Sinode Am GPI
KESIA-SIAN HIDUP MANUSIA, USAHA MENJARING ANGIN.