KEHIDUPAN ORANG YANG SUDAH DIBARUI.

Bacaan: Efesus 4: 29-32 (sesuai SBU).

Nas: “Janganlah perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu,” (ay.29a).


Hidup lama yang bergelimang dengan dosa, kini dibarui menjadi hidup baru sesuai kehendak-Nya.  Hidup baru, harus dinampakkan melalui kehidupan setiap hari, antara lain:


  1. Berbicara dengan perkataan yang baik yang membangun, menguatkan, menghibur, mendatangkan sukacita dan mendatangkan berkat. Maka perkataan-perkataan kotor yang tidak layak harus disingkirkan (ay.29).
  2. Tidak mendukakan Roh Kudus Allah. Artinya tidak menyakiti atau membuat Roh Kudus sedih dengan cara hidup yang tidak sesuai dengan firman-Nya. Kita dapat mendukakan Roh Kudus bila mengabaikan kehadiran suara-Nya, pimpinan -Nya dalam kehidupan kita. Atau juga melalui dosa-dosa dan perilaku yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya (ay.30).
  3. Sedia membuang segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, kegaduhan dan fitnah, dan juga berbagai kejahatan. Bila itu masih ada dalam diri kita, itu berarti kita belum mengalami pembaruan. Kita masih senang dengan hidup yang lama (ay.31).
  4. Menjalani hidup yang ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra, dan hidup saling mengampuni, seperti Kristus telah mengampuni kita. Hidup yang baru, adalah hidup yang menampakan kebaikan, pengampunan dan kasih (ay.32).


Mari dengan sungguh-sungguh kita buang hidup yang lama. Dan dengan tekad yang bulat menjalani hidup yang dibarui. Hanya dengan demikian kita dapat menyenangkan hati Allah dan menjadi berkat bagi sesama.


Doa: Bimbinglah hidup kami Tuhan, agar dengan tegas kami menolak hidup yang lama dan siap berjalan dalam kehidupan yang dibarui. AMIN.


SELAMAT BERJUANG (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.



Elya G. Muskitta Elya Muskitta Sinode Am GPI Renungan.Onlin

Masuk untuk meninggalkan komentar