Nas: “Kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan!” (ay.15a).
Bagian ini merupakan bagian dari surat Petrus yang ditulis untuk menghibur dan menguatkan orang-orang Kristen yang sedang mengalami penganiayaan. Petrus mendorong mereka hidup kudus dan menasihati mereka agar kehidupan mereka menjadi kesaksian yang baik ditengah penderitaan. Kristus telah menderita namun Ia menang. Maka mereka pun akan mengalami penderitaan, namun menang (ay.15-16).
”Kuduskanlah dirimu,” ,artinya orang percaya harus mengakui Kristus sebagai Tuhan dalam seluruh aspek kehidupannya. Bukan sesuatu yang dilakukan secara formalitas, tapi dengan hati. Ada alasan dibalik kesaksian, yakni ada pengharapan yang disaksikan oleh orang lain. Semua itu harus disaksikan dengan lemah lembut, benar dan penuh hormat, supaya mereka percaya kepada Yesus (ay15-16).
Bila kita, hidup sungguh-sungguh sebagai orang percaya, pasti kita akan mengalami tantangan. Sama seperti Kristus menderita, demikian juga pengikut-pengikut-Nya. Penderitaan yang demikian merupakan panggilan bagi kita sebagai orang percaya (Fil 1:29).
Karena itu kita harus hidup kudus. Artinya, kita harus mengakui Kristus dalam seluruh aspek hidup kita. Kristus harus berdiam dalam hidup kita. Hidup yang demikian adalah hidup dalam pengharapan. Kehidupan dalam pengharapan akan menjadi kesaksian bagi dunia. Melaluinya, dalam pertolongan Roh Kudus membawa mereka yang belum percaya datang kepada Yesus.
Doa: Tuhan, apapun tantangan yang kami hadapi, kami tetap percaya kepada- Mu. Biarlah hidup kami menjadi kesaksian bagi kemuliaan-Mu. AMIN.
SELAMAT MEMASUKI MINGGU YANG BARU (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.
HIDUP KUDUS DITENGAH PENDERITAAN.