Nas: “supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu.” (ay.1b).
Paulus menasihati jemaat yang ada di Efesus dan bagi kita jemaat Tuhan masa kini, agar kita hidup berpadanan dengan panggilan. Hidup berpadanan (sesuai/ seimbang) dengan panggilan adalah hidup yang layak yang menyatakan identitas kita sebagai orang-orang yang telah diselamatkan.
Hidup berpadan itu ialah:
- Rendah hati. Dalam hal ini tidak menganggap diri lebih penting, lebih baik dari orang lain. Tidak sombong. Tuhan Yesus telah memberi teladan bagi kita.
- Hidup dalam kelembutan. Ini artinya menguasai diri, tidak mudah emosi dan marah.
- Hidup dalam kesabaran. Erat dengan poin dua diatas, segala sesuatu dihadapi dengan kesabaran. Kesabaran adalah buah Roh, buah yang lahir dari persekutuan kita dengan Tuhan. Ini dibutuhkan ketika kita berinteraksi khususnya dengan orang yang berbeda latar belakang.
- Hidup saling menanggung beban di dalam kasih. Artinya kita tidak akan berhenti mengasihi orang yang berbuat kesalahan kepada kita. Kasih menjadi dasar bagi kita untuk hidup saling menopang.
- Hidup memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera. Kesatuan ini adalah kesatuan di dalam Tuhan yang memang sudah ada, karena sudah dipersatukan oleh Roh Kudus. Kita tidak menciptakannya lagi, tapi memeliharanya.
Mari kita melakukan nasihat ini, agar kita hidup dalam kehidupan yang berpadanan dengan panggilan di dunia yang penuh kejahatan.
Doa: Tolong kami agar hidup layak, sesuai identitas kami sebagai orang percaya. AMIN.
SELAMAT BERKARYA DI MINGGU YANG BARU (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.
Elya G. Muskitta Elya Muskitta Sinode Am GPI Renungan.Online
HIDUP BERPADANAN DENGAN PANGGILAN.