Tema: Walk The Talk (Jalani Hidup sesuai dengan Apa yang Dikatakan)
Pernahkah kita mendengar seseorang berbicara dengan sangat hebat tentang kejujuran, tetapi kita tahu dia suka berbohong? Atau seseorang yang sering menasihati untuk sabar, tapi dia sendiri gampang marah? Rasanya tidak enak, bukan? Nasihatnya jadi tidak ada kuasanya.
Inilah yang sering disebut "Walk The Talk". Artinya, apa yang kita katakan (Talk) harus sama dengan apa yang kita lakukan (Walk). Tindakan kita harus sesuai dengan omongan kita.
Apa hubungannya dengan bacaan kita hari ini?
1. "Talk" Kita: Harapan yang Luar Biasa (Ayat 3-5)
Dalam ayat 3-5, Petrus mengingatkan kita tentang "talk" atau kabar baik yang kita miliki sebagai orang percaya. Kita punya "harapan yang hidup" karena Yesus bangkit. Kita punya "jaminan" di surga yang tidak bisa rusak, tidak bisa hilang, dan tidak akan pudar.
Ini adalah "talk" yang luar biasa! Kita bicara tentang sukacita, tentang harapan, tentang jaminan keselamatan. Ini adalah omongan iman kita.
2. "Walk" Kita: Saat Harapan Itu Diuji (Ayat 6-7)
Nah, di sinilah letak tantangannya. Petrus melanjutkan di ayat 6-7, "Meskipun sekarang kamu harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan."
Hidup kita tidak selalu mulus. Ada masalah, ada sakit penyakit, ada kesulitan ekonomi, ada kekecewaan. Inilah "ujian" bagi iman kita.
Di sinilah dunia melihat: apakah "talk" kita (tentang harapan yang hidup) masih sama dengan "walk" kita (cara kita menghadapi masalah)?
Petrus berkata bahwa ujian itu penting. Ujian itu dipakai "untuk membuktikan kemurnian imanmu" (ayat 7). Emas saja diuji pakai api, apalagi iman kita.
"Walk The Talk" berarti: Ketika kita bicara (talk) tentang harapan surgawi (ayat 4), kita hidup (walk) dengan tidak putus asa saat menghadapi masalah di dunia (ayat 6).
📖 Korelasi untuk Pimpinan dan Jemaat
Bagaimana ini berlaku bagi kita di gereja?
Bagi Para Pimpinan Gereja (Pendeta, Penatua, Diaken, Pengurus): Anda adalah orang yang paling sering "Talk". Anda berkhotbah, mengajar, memberi nasihat, dan memimpin rapat. Jemaat mendengar "talk" Anda setiap minggu.
Namun, jemaat lebih sering melihat "Walk" Anda setiap hari.
- Jika Anda berkhotbah (Talk) tentang pengampunan, apakah Anda (Walk) menyimpan dendam kepada rekan pelayanan?
- Jika Anda mengajar (Talk) tentang kejujuran dalam persembahan, apakah Anda (Walk) transparan dalam mengelola keuangan gereja?
- Jika Anda menasihati (Talk) tentang sukacita dalam Tuhan, apakah Anda (Walk) terlihat murung dan gampang mengeluh saat gereja menghadapi tantangan?
"Walk" seorang pemimpin adalah khotbah yang paling keras terdengar. Jika "Walk" dan "Talk" tidak sinkron, pesan Injil akan kehilangan kuasanya.
Bagi Semua Orang Beriman (Jemaat): Kita semua adalah pemimpin di lingkungan kita masing-masing—di rumah, di kantor, di sekolah.
- Kita "Talk" di media sosial kita dengan membagikan ayat Alkitab. Tapi apakah "Walk" kita tercermin dari cara kita berkomentar atau bergosip?
- Kita "Talk" kepada anak-anak kita untuk jangan berbohong. Tapi apakah "Walk" kita terlihat saat kita menyuruh anak berbohong di telepon ("Bilang papa tidak ada")?
- Kita "Talk" di gereja bahwa Tuhan itu baik. Tapi apakah "Walk" kita di kantor menunjukkan kepanikan dan kekhawatiran yang sama seperti orang yang tidak kenal Tuhan saat ada masalah?
🏁 Penutup
Saudara, 1 Petrus 1:10-12 mengatakan bahwa keselamatan yang kita miliki ini adalah sesuatu yang sangat didambakan oleh para nabi dan bahkan ingin diketahui oleh para malaikat. Kita memiliki sesuatu yang sangat berharga!
Jangan sampai kita merendahkan nilai harta rohani ini dengan hidup yang tidak sesuai.
"Walk The Talk" adalah bukti bahwa iman kita itu asli, bukan palsu. Ini adalah bukti bahwa harapan yang kita bicarakan itu benar-benar "hidup" di dalam kita, bukan sekadar hafalan mati. Mari kita hidupi apa yang kita imani.
Pertanyaan Refleksi:
- Di area mana dalam hidup saya, "Talk" (omongan) saya masih belum sama dengan "Walk" (tindakan) saya?
- Bagaimana saya bisa lebih menunjukkan "harapan yang hidup" (ayat 3) saat saya menghadapi "ujian" (ayat 7) minggu ini?
Renungan Online, Gereja Bersaudara, Sinode Am GPI, Elya G. Muskitta, Elya Muskitta
HARAPAN YANG TERLIHAT, BUKAN SEKEDAR TERDENGAR