Nas: “Sebab, bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar dihadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan.” (ay.13).
Yang dimaksud dalam tema renungan kita ialah, “bukan orang yang mendengar hukum Taurat yang benar, tetapi orang yang melakukan hukum Taurat yang dibenarkan.” Hal ini disampaiikan oleh Paulus kepada orang-orang Yahudi di Roma. Mereka sangat paham dan fasih berbicara tentang hukum Taurat (hukum Allah), tetapi tidak hidup sesuai isi Taurat (ay.12-13).
Mereka bangga dengan memiliki Taurat. Merasa paling benar dan paling baik. Mereka memahami diri sebagai “milik Allah” yang tidak menerima penghakiman. Karena itu mereka berlaku tidak adil dengan menghakimi orang-orang non Yahudi. (Rm 2: 1-4). Tapi nasihat Paulus jelas, bukan yang hanya mendengar, yang tahu dan menguasai hukum Taurat yang dibenarkan, tetapi yang melakukan Taurat (hukum Allah) itu, dalam tindakan nyata sebagai buah iman (ay.12-13).
Kecenderungan manusia saat ini hanya mau mendengar firman Tuhan. Kita rajin beribadah, membaca firman, mengikuti penelaahan-penelaahan Alkitab, tapi sekedar pengetahuan karena kita tidak memberlakukan dalam kehidupan setiap hari. Karena itu hidup kita tidak bertumbuh dalam iman. Kita hidup dalam dosa, sehingga tidak menjadi berkat bagi sesama.
Menurut Yakobus, orang yang hanya mendengar firman dan tidak melakukannya, menipu diri sendiri. Ia seperti orang yang memandang muka di depan cermin. Ketika ia pergi, lupa bagaimana rupanya. Tapi mereka yang meneliti dengan tekun dan melakukan, tidak hanya mendengar adalah berbahagia (Yak 1:22-25). Yesus sendiri pun mengatakan, “yang berbahagia ialah mereka yang mendengar firman dan memeliharanya (Luk 11:28).
Doa: Tuhan Yesus tolong kami supaya kami tidak hanya menjadi pendengar firman, tetapi juga melakukan firman Tuhan dalam kehidupan kami setiap hari. AMIN.
SELAMAT MEMASUKI MINGGU YANG BARU (siz)
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.
Elya G. Muskitta
BUKAN YANG MENDENGAR TAPI YANG MELAKUKAN.