BERTUMBUH WALAUPUN ADA PENGANIAYAAN.

Bacaan: II Tesalonika 1: 3-10 (sesuai SBU).

Nas: “Memang patutlah demikian, karena imanmu makin bertambah dan kasihmu seorang terhadap yang lain makin kuat diantara kamu,” (ay.3b).


Paulus mengucap syukur kepada Allah karena jemaat Tesalonika. Walaupun mereka mengalami tantangan dan penganiayaan,  kehidupan iman mereka tetap bertumbuh. Dan kasih diantara mereka semakin kuat. Paulus bermegah karena ketabahan mereka, walaupun ditengah  penganiayaan dan penindasan (ay.3-4).


Allah akan bertindak adil dalam proses penghakiman. Mereka yang menderita karena Kerajaan, layak menjadi warga Kerajaan Allah. Ia akan membalas penindasan bagi mereka yang menindas. Dan memberi kelegaan bagi mereka yang ditindas, pada kedatalangan Yesus kembali. Allah membalas mereka yang menolak Injil Yesus Kristus. Hukuman bagi yang menolak dan kehidupan kekal bagi yang percaya (ay.5-10).


Tidaklah gampang ikut dan melayani Yesus ditengah berbagai tantangan bahkan penganiayaan. Ada orang-orang yang pada akhirnya tinggalkan iman. Ada juga yang mengkompromikan imannya. Kita belajar dari jemaat Tesalonika, untuk tabah dalam menghadapi penganiayaan. Justru melalui tantangan, iman dan kasih kita harus makin bertambah kuat dan kokoh.


Penderitaan dan tantangan hendaknya memotivasi kita untuk terus maju dalam iman. Percayalah, bahwa kita tidak sendiri. Tuhan tidak meninggalkan anak-anak-Nya yang setia. Tuhan Yesus hakim yang adil akan menghakimi kita sesuai perbuatan kita masing-masing. Yang tidak percaya dan tidak setia, akan menerima hukuman. Sedangkan yang percaya akan menerima hidup kekal.


Doa: Tuhan tolong dan mampukan kami, ditengah  tantangan dan aniaya, kami tetap tabah dan kuat. Biarlah tantangan dan aniaya itu, membuat iman dan kasih kami terus bertumbuh. AMIN.


SELAMAT BERJUANG (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.
Elya G. Muskitta Elya Muskitta Sinode Am GPI Renungan.online


Elya G. Muskitta

Masuk untuk meninggalkan komentar