Nas: “Aku tahu dimana engkau tinggal, yaitu di tempat takhta iblis. Namun Engkau berpegang kepada nama-Ku dan tidak menyangkal imanmu kepada-Ku (ay.13a).
Wahyu Yesus Kristus kepada jemaat di Pergamus. Kota Pergamus terletak di dekat kota Bergama di Turki modern (Turki Barat). Pergamus merupakan pusat penyembahan berhala dan pemujaan Kaisar. Juga merupakan pusat penyembuhan di Kuil Asclepius. “Takhta iblis”adalah Altar Zeus yang besar terletak diatas menghadap Pergamus (ay.12).
Yesus memuji mereka walaupun berada di tempat “takhta iblis” mereka tetap berpegang teguh pada iman, dan tidak menyangkal Yesus sekalipun mengalami penganiayaan (ay.13). Namun Yesus mencela mereka karena menganut ajaran Bileam, menyembah berhala. Dan ada yang mengikuti ajaran Nikolaus (diduga sebagai pengikut ajaran Bileam), yang menyembah berhala (ay.14-15).
Mereka dipanggil untuk bertobat, jika tidak Ia akan datang memerangi mereka dengan pedang tajam bermata dua. Kepada mereka yang menang akan diberikan manna dan batu putih. Batu putih tanda untuk masuk perjamuan surgawi yang menghidangkan manna yang tersembunyi (ay.16-17).
Mampukah kita bertahan ikut Yesus sekalipun kita hidup ditengah “takhta iblis” dan penganiayaan? Mampukah kita tetap kokoh tanpa terseret ikut penyembahan berhala modern dan pemujaan Kaisar (orang-orang berkuasa, berduit dan berpengaruh) yang menyeret kita tingalkan iman? Kita harus bertobat. Dan bila menang kita diizinkan-Nya ikut perjamuan surgawi makan manna (roti) surgawi.
Doa: Ditengah tantangan berat bahkan penganiayaan, kuatkan kami Tuhan, agar tetap setia mengikut dan melayani Engkau. AMIN.
SELAMAT BERAKHIR PEKAN (siz).
Sealthiel Izaak STh.,MSi.
Sinode Am GPI, Renungan Online, Gereja Bersaudara, Elya G. Muskitta, Elya Muskitta
BERTAHAN DENGAN BERANI DITENGAH PENGANIAYAAN.