BERJUANG BERSAMA TUHAN.

Bacaan: Yosua 1:9-17 (sesuai Sabda Bina Umat Pagi dan Malam).
Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi.” Lalu Yosua memberi perintah kepada pengatur-pengatur pasukan bangsa itu, katanya: ”Jalanilah seluruh perkemahan dan perintahkanlah kepada bangsa itu, demikian: Sediakanlah bekalmu, sebab dalam tiga hari kamu akan menyeberangi sungai Yordan ini untuk pergi menduduki negeri yang akan diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu untuk diduduki.”
Kepada orang Ruben, kepada orang Gad dan kepada suku Manasye yang setengah itu berkatalah Yosua, demikian: ”Ingatlah kepada perkataan yang dipesankan Musa, hamba Tuhan itu, kepadamu, yakni: Tuhan, Allahmu, mengaruniakan keamanan kepadamu dan memberikan kepadamu negeri ini; perempuan-perempuan dan anak-anak di antara kamu dan ternakmu boleh tinggal di negeri yang diberikan Musa kepadamu di seberang sungai Yordan, tetapi kamu, semua pahlawan yang gagah perkasa, haruslah menyeberang di depan saudara-saudaramu dengan bersenjata, dan haruslah menolong mereka, sampai Tuhan mengaruniakan keamanan kepada saudara-saudaramu seperti kepada kamu juga, dan mereka juga menduduki negeri yang akan diberikan kepada mereka oleh Tuhan, Allahmu. Kemudian bolehlah kamu pulang kembali ke negerimu sendiri dan menduduki negeri yang diberikan Musa, hamba Tuhan itu, kepadamu di seberang sungai Yordan, di sebelah matahari terbit.” Lalu mereka menjawab Yosua, katanya: ”Segala yang kauperintahkan kepada kami akan kami lakukan dan ke mana pun kami akan kausuruh, kami akan pergi; sama seperti kami mendengarkan perintah Musa, demikianlah kami akan mendengarkan perintahmu. Hanya, Tuhan, Allahmu, kiranya menyertai engkau, seperti Ia menyertai Musa.


Nas: “Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: Kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah gentar dan kecut hatimu, sebab Tuhan, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi.” (ay.9).


Yosua dipilih Allah menggantikan Musa memimpin umat Israel, memasuki tanah Kanaan. Yosua memang sudah dipersiapkan untuk tugas itu. Karena itu ia bukan pemimpin karbitan atau hasil kompromi kelompok-kelompok tertentu. Yosua memiliki karakter ilahi yang tertanam sejak dini: setia,tekun, jujur, taat, optimis dan memiliki iman yang kuat. Ia adalah pemimpin yang berkualitas.


Tugas yang diembannya tidaklah mudah, karena harus memimpin umat Tuhan menyeberang sungai Yordan. Dalam jumlah umat yang berjumlah sekitar 2-3 juta jiwa menyeberang sungai yang dalamnya sekitar 3 meter tidaklah gampang. Tapi ada jaminan dari Tuhan dan penyertaan-Nya sesuai janji Tuhan, maka terjadilah mujizat. Sungai terbelah dua dan menjadi kering.


Saat ini kita pun dihadapkan pada pergumulan-pergumulan hidup yang tidak mudah. Arus kejahatan terus mengalir deras, meluap bagaikan sungai Yordan.  Realitas sosial ini terjadi di seluruh bidang kehidupan. Kelihatan diluar, tenang-tenang saja, tapi didalamnya bergejolak dengan berbagai persoalan yang sewaktu-waktu muncul dengan permasalahannya.


Kita butuh pemimpin yang beriman dan berkualitas. Bukan pemimpin “karbitan”, bukan hasil kompromi karena kepentingan diri. Tapi pemimpin yang berintegritas, beriman, jujur, setia, taat, rendah hati dan menyatu dengan semua orang. Kemenangan akan kita alami bila berjalan bersama Tuhan dan mengandalkan Dia. Dibutuhkan kerelaan kita untuk berjuang dan keberanian

iman. Mujizat pun terjadi. Dan kita keluar sebagai pemenang.


Doa: Terima kasih Tuhan untuk penyertaan-Mu. Hanya bersama Engkau kami menang dalam perjuangan hidup. AMIN.


SELAMAT BERIBADAH DI HARI MINGGU PASKAH III (siz)
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi,




Masuk untuk meninggalkan komentar