Nas: “Jika Tuhan berkenan kepada kita, Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.” (ay.8).
Tuhan berfirman kepada Musa untuk mengintai tanah perjanjian itu. Musa menetapkan dua belas orang mewakili dua belas suku Israel. Empat puluh hari setelah pengintaian, mereka membawa laporan hasil pengintaian. “Negeri itu kaya berlimpah susu dan madu. Hanya orang-orang-nya kuat-kuat dan besar tinggi perawakannya.” Dibumbui dengan berita bohong, “mereka pemangsa manusia.” (Bil 13:1-17, 27-29).
Mendengar laporan itu Israel berteriak, menangis dan bersungut-sungut. Mereka memberontak dan mau mengangkat pemimpin baru untuk pulang ke Mesir. Kaleb dan Yosua yang punya pandapat berbeda: “tidak usah takut, kita akan menelan mereka, sebab Tuhan ada bersama kita.” Mereka mau membunuh Kaleb dan Yosua, tapi kemuliaan Tuhan nampak (ay.1-10).
Kehidupan kita merupakan perjalanan dalam liku-liku kehidupan: susah-senang, gagal-sukses, sakit-sehat, dstnya. Tapi Tuhan ada bersama kita. Tuhan telah menjamin kebahagiaan kehidupan kita. Tapi kita harus berjuang. Karena ada realitas menakutkan dan suara terbanyak menentang Tuhan dan ada berita bohong. Supaya tidak mengambil keputusan yang salah.
Sebagai anak-anak Tuhan, kita harus memandang masalah kehidupan kita dengan iman, sehingga kita tidak bersungut-sungut, putus asa, kecewa, takut bahkan berontak terhadap Tuhan. Suara terbanyak bukanlah jawaban, apalagi berita bohong.. Dengan terus mengandalkan Tuhan dan berpegang pada firman dan doa , kita pasti bisa, sebab Tuhan terus berjalan bersama kita.
Doa: Biarlah kami terus meyakini, bahwa Engkau Tuhan ada berjalan bersama kami. AMIN.
SELAMAT BERIBADAH DI MINGGU XIX SESUDAH PENTAKOSTA (siz)
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.
Elya G. Muskitta Elya Muskitta Renungan.Online Sinode Am GPI
BERJALAN BERSAMA TUHAN.