Nas: “Menjelang hari ketiga mereka harus bersiap, sebab pada hari ketiga Tuhan akan turun di depan mata seluruh bangsa ini di Gunung Sinai.” (ay.11).
Israel tiba di Padang Gurun Sinai dan berkemah di depan gunung itu (Kel 19:1-2). Allah berfirman kepada Musa, bahwa Ia berkenan menjumpai mereka di gunung Sinai. Karena itu mereka harus mempersiapkan diri dengan menguduskan diri dan mencuci pakaian mereka (ay. 10-11, baca juga ayat 9).
Karena kekudusan Allah, Israel dilarang mendaki gunung itu, Musa harus memasang batas sekeliling gunung itu. Siapa yang menyentuh gunung itu, pasti akan dihukum mati. Tangan siapa pun yang menyentuh akan dilempari dengan batu atau dipanah, baik itu manusia maupun binatang tidak akan dibiarkan hidup (ay.12-13).
Allah memimpin perjalanan hidup kita. Dialah Allah yang harus kita hormati dan sembah. Sebab Ia adalah Allah yang kudus. Kekudusan Allah jangan kita abaikan, apalagi dipermainkan. Sebagai manusia ciptaan-Nya yang telah diselamatkan kita dipanggil untuk hidup kudus dalam seluruh aspek hidup kita. Kekudusan harus menjadi identitas kita sebagai umat kesayangan-Nya (I Pet 1:15-16).
Kita dikuduskan oleh karya-Nya. Yesus turun menjumpai kita, mati di salib untuk menebus dosa kita. Maka tidak ada kekudusan dalam diri kita. Kekudusan hidup kita karena Kristus. Maka kita harus terus berjuang didalam kekudusan-Nya, sampai kita menerima kekudusan yang paripurna. Berserahlah senantiasa dan setialah kepada-Nya sampai akhir kehidupan. Hanya orang yang kudus (suci hatinya) yang akan memandang Allah (Mat 5:8).
Doa: Terima kasih Tuhan, Engkau berkenan menjumpai kami yang berdosa, supaya kami menjadi anak-anak kekudusan-Mu. AMIN.
SELAMAT MEMASUKI MINGGU YANG BARU (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.
ALLAH YANG KUDUS TURUN MENJUMPAI UMAT-NYA.