Ambon – Sidang Majelis Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) resmi dibuka pada hari Minggu, 19 Oktober 2025, di Kota Ambon. Sidang yang berlangsung selama sepekan ini dihadiri oleh ratusan utusan dari berbagai jemaat dan klasis di seluruh wilayah pelayanan GPM, termasuk dari pulau-pulau terpencil di Maluku. Pembukaan sidang ditandai dengan ibadah khusus di Gedung Sinode GPM, dipimpin langsung oleh Ketua Majelis Pekerja Harian (MPH) GPM, Pdt. Dr. Elifas Tomix Maspaitella, yang menekankan pentingnya gereja menjadi “garam dan terang” di tengah dinamika sosial, politik, dan ekologis yang kompleks.
Dikutip dari laporan Antara Maluku dan Siwalima News, agenda utama sidang tahun ini mencakup evaluasi pelayanan gereja selama satu tahun terakhir, penyusunan program strategis ke depan, serta pembahasan isu-isu kontemporer seperti keadilan sosial, perubahan iklim, dan peran gereja dalam menjaga perdamaian di tengah keragaman masyarakat Maluku. Salah satu poin penting yang menjadi sorotan adalah rencana penguatan pelayanan di wilayah kepulauan yang masih menghadapi tantangan infrastruktur dan akses pelayanan rohani.
Media lokal Maluku Post melaporkan bahwa sidang juga akan memilih calon pimpinan baru untuk masa bakti 2025–2030, mengingat masa jabatan pimpinan saat ini akan berakhir dalam sidang ini. Proses pemilihan dipastikan akan berlangsung secara demokratis dan transparan, dengan penekanan pada integritas, kapasitas kepemimpinan, serta komitmen terhadap nilai-nilai Injil dan budaya Maluku. Beberapa calon yang muncul berasal dari latar belakang pelayanan yang beragam, termasuk pendidikan, pemberdayaan perempuan, dan pelayanan lintas budaya.
Sidang Majelis Sinode GPM kali ini juga menjadi momentum reflektif bagi gereja tertua di Indonesia Timur tersebut untuk menegaskan kembali perannya tidak hanya sebagai institusi spiritual, tetapi juga sebagai kekuatan moral yang proaktif dalam pembangunan kemanusiaan. Dengan tema “Berakar dan Dibangun di dalam Kristus” (Kolose 2:7), sidang diharapkan menghasilkan keputusan-keputusan yang visioner, inklusif, dan responsif terhadap kebutuhan umat serta tantangan zaman. Sidang direncanakan berakhir pada Sabtu, 25 Oktober 2025, dengan pengumuman resmi hasil-hasil keputusan sinode kepada publik.
Sidang Majelis Sinode Gereja Protestan Maluku Resmi Dibuka, Bahas Isu Strategis Gereja dan Masyarakat