Panduan Rinci Pelaksanaan Bagian 5 – Tahap 3

Uji Stress dan Perencanaan Skenario


1. TUJUAN UTAMA TAHAP 3

Tahap 3 adalah "jantung" dari Study Meeting yang berfokus pada Agility

Setelah kita memetakan konteks (Tahap 1) dan menghasilkan berbagai opsi strategi (Tahap 2), tahap ini adalah "Uji Tempa" (Stress-Test).

Tujuannya bukan untuk memprediksi masa depan secara akurat, melainkan untuk:

  1. Menguji Ketangguhan: Melihat seberapa rapuh (fragile) atau seberapa kokoh (robust) opsi-opsi strategi kita jika dihadapkan pada skenario-skenario masa depan yang ekstrem namun masuk akal (plausible).
  2. Mengidentifikasi Prioritas: Menemukan strategi-strategi yang terbukti berhasil atau relevan di semua skenario. Ini disebut "No-Regret Moves" (Langkah Tanpa Penyesalan) dan akan menjadi prioritas utama Renstra.
  3. Mempersiapkan Rencana B: Mengidentifikasi strategi yang gagal di skenario tertentu dan merumuskan rencana kontingensi (hedges) atau "Peringatan Dini" (signposts) yang harus dipantau.

Hasil dari tahap ini adalah daftar strategi yang telah teruji dan prioritas yang jelas untuk dibawa ke Tahap 4 (Perumusan Aksi).



2. PIHAK YANG TERLIBAT DAN TANGGUNG JAWAB

Keberhasilan tahap ini bergantung pada imajinasi kolektif, kejujuran dalam mengkritik strategi sendiri, dan keberanian untuk menantang asumsi status quo.

Pihak yang Terlibat

Peran Utama

Tugas & Tanggung Jawab Spesifik

Fasilitator Utama

Arsitek Skenario & Pemandu Uji Stres

  • Memandu pleno untuk memilih 2 "ketidakpastian kritis" sebagai sumbu matriks.
  • Menjelaskan metodologi Matriks Skenario 2x2 secara sederhana.
  • Membagi peserta ke dalam 4 kelompok (per skenario) dan memandu perumusan narasi.
  • Memastikan proses "uji stres" berjalan kritis dan semua strategi diuji.
  • Memfasilitasi sintesis pleno untuk menemukan "No-Regret Moves" dan "Signposts".

Pimpinan Sinode Am GPI (BPHMSA & MPH)

Penjaga Visi & Konteks Makro

  • Memberikan pandangan makro dalam penentuan 2 sumbu ketidakpastian kritis (misal: "Stabilitas Ekonomi" dan "Kohesi Sosial").
  • Berpartisipasi dalam kelompok untuk menguji implikasi skenario terhadap Visi GPI secara keseluruhan.
  • Memimpin diskusi pleno dalam memprioritaskan "No-Regret Moves" sebagai arah strategis Sinode Am.

Perwakilan Pimpinan Sinode (12 GBM)

Suara Realitas Kontekstual (Uji Stres Sebenarnya)

  • Memberikan gambaran nyata tentang bagaimana setiap skenario akan dirasakan secara berbeda di konteks pelayanan GBM yang beragam (misal: "Skenario Ekonomi Rendah akan sangat memukul wilayah kami").
  • Memberikan kritik jujur terhadap strategi yang diusulkan: "Strategi digital kita akan gagal total di skenario 'Badai Sempurna' di wilayah kami."

Ketua Komisi/Departemen GPI & Pakar Undangan

Pembangun Narasi & Penantang Asumsi

  • Membantu membangun narasi yang kaya untuk setiap skenario (misal: Pakar Ekonomi di skenario "Ekonomi Rapuh", Pakar Teologi di skenario "Kohesi Rendah").
  • Menantang asumsi-asumsi yang mendasari strategi (misal: "Strategi kita berasumsi internet akan selalu ada, bagaimana jika tidak?").

Tim Perumus Renstra

Sintesisator & Dokumentator

  • Berperan sebagai notulen aktif di setiap kelompok skenario.
  • Mendokumentasikan narasi skenario, hasil uji stres (Hijau/Kuning/Merah), dan wawasan kunci.
  • Membantu fasilitator menyusun matriks sintesis di akhir sesi.



3. PANDUAN RINCI STEP-BY-STEP (FORMAT: LOKAKARYA INTERAKTIF)

Total Alokasi Waktu Sesi: 180 Menit (3 Jam)


SESI 3.1: Identifikasi Sumbu Ketidakpastian Kritis (30 Menit)


Langkah 1: Review Kekuatan Pendorong (10 Menit - Pleno)
  • Fasilitator: "Mari kita lihat kembali hasil Tahap 1 (PESTEL). Dari semua faktor eksternal (Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi, dll.), mana yang paling memiliki dampak besar pada GPI?"
  • Ilustrasi Rinci: Peserta menyebutkan: "Stabilitas Politik", "Regulasi Pemerintah", "Ekonomi Nasional", "Adopsi AI", "Polarisasi Sosial", "Bencana Ekologi". Semua ditulis di papan tulis.
Langkah 2: Tentukan 2 Sumbu Utama (20 Menit - Pleno)
  • Fasilitator: "Dari daftar ini, sekarang kita pilih 2 faktor yang tidak hanya berdampak paling besar, tetapi juga paling tidak pasti (most uncertain) hasilnya dalam 5-10 tahun ke depan."
  • Ilustrasi Rinci:
    • Diskusi dimulai. "Bencana Ekologi" dampaknya besar, tapi relatif pasti akan terjadi. "Adopsi AI" juga pasti terjadi.
    • Peserta menyepakati dua hal yang paling tidak pasti adalah:
      • Bagaimana arah Kondisi Ekonomi Nasional? (Apakah akan Sangat Tumbuh atau Sangat Rapuh?)
      • Bagaimana arah Kohesi Sosial & Regulasi? (Apakah akan Harmonis & Mendukung atau Terfragmentasi & Represif?)
  • Output: 2 Sumbu telah ditetapkan. Sumbu X = Ekonomi, Sumbu Y = Kohesi Sosial.


SESI 3.2: Membangun 4 Narasi Skenario (75 Menit)


Langkah 3: Bagi Kelompok & Gambarkan Matriks (10 Menit - Pleno)
  • Fasilitator: Menggambarkan matriks 2x2 besar di papan tulis utama.
    • Sumbu X: Rapuh (kiri) <-> Tumbuh (kanan)
    • Sumbu Y: Terfragmentasi (bawah) <-> Harmonis (atas)
  • Fasilitator membagi peserta menjadi 4 kelompok. Setiap kelompok mengambil satu kuadran.
Langkah 4: Kembangkan Narasi Skenario (45 Menit - Kerja Kelompok)
  • Fasilitator: "Tugas Anda adalah menghidupkan skenario ini. Bayangkan ini tahun 2030. Beri 'nama' yang menarik untuk dunia Anda. Tulis 1-2 paragraf cerita: Seperti apa rasanya hidup di dunia ini? Apa headline berita utamanya? Apa tantangan terbesar seorang pendeta di skenario ini?"
  • Ilustrasi Rinci (Hasil 4 Kelompok):
    • Kelompok 1 (Kuadran Kanan Atas: Ekonomi Tumbuh + Sosial Harmonis):
      • Nama Skenario: "Indonesia Emas Oikumenis"
      • Narasi: "Tahun 2030, Indonesia menikmati bonus demografi, ekonomi digital inklusif. Pemerintah pro-aktif mendukung kerukunan, GPI diakui sebagai mitra strategis nasional. Headline: 'GPI dan Pemerintah Luncurkan Pusat Talenta Digital Nasional'."
    • Kelompok 2 (Kuadran Kiri Atas: Ekonomi Rapuh + Sosial Harmonis):
      • Nama Skenario: "Gotong Royong di Masa Sulit"
      • Narasi: "Tahun 2030, resesi global memukul ekonomi. PHK massal. Namun, krisis ini memperkuat solidaritas sosial. Gereja menjadi 'lumbung' utama. Headline: 'Jaringan Diakonia GPI Jadi Tulang Punggung Bantuan Pangan Nasional'."
    • Kelompok 3 (Kuadran Kanan Bawah: Ekonomi Tumbuh + Sosial Terfragmentasi):
      • Nama Skenario: "Tumbuh Sendiri-Sendiri (Kapitalisme & Polarisasi)"
      • Narasi: "Tahun 2030, ekonomi tumbuh pesat tapi sangat tidak merata (K-Shaped Recovery). Yang kaya makin kaya. Polarisasi sosial dan politik identitas meruncing. Regulasi ketat. Headline: 'Gereja Dituding Eksklusif, Aktivitas Misi Dibatasi'."
    • Kelompok 4 (Kuadran Kiri Bawah: Ekonomi Rapuh + Sosial Terfragmentasi):
      • Nama Skenario: "Badai Sempurna (The Perfect Storm)"
      • Narasi: "Tahun 2030, ekonomi resesi, konflik sosial horizontal terjadi di mana-mana. Pemerintah represif, internet dibatasi. Headline: 'Banyak Jemaat di Wilayah X Terisolasi, GPI Serukan Doa'."
Langkah 5: Presentasi Skenario (20 Menit - Pleno)
  • Fasilitator: "Setiap kelompok (5 menit) mempresentasikan 'dunia' mereka agar kita semua bisa membayangkannya."
  • Tujuan: Semua peserta memiliki pemahaman yang sama tentang 4 kemungkinan masa depan.


SESI 3.3: Uji Stres Opsi Strategi (45 Menit)


Langkah 6: "Lemparkan" Strategi ke Skenario (30 Menit - Kerja Kelompok)
  • Fasilitator: "Sekarang, mari kita ambil 5 Opsi Strategi utama dari Tahap 2." (Misalnya: 1. Platform Diakonia Digital Pan-GPI, 2. "Think-and-Do Tank" Teologi Publik, 3. Kurikulum Etika Digital Jemaat).
  • Fasilitator: "Kembali ke kelompok skenario Anda. Ambil 5 strategi tadi. Diskusikan: Di 'dunia' Anda, apakah strategi ini akan Sangat Berhasil (Hijau), Perlu Modifikasi Besar (Kuning), atau Gagal Total (Merah)? Mengapa?"
  • Ilustrasi Rinci (Contoh Uji Stres Strategi "Platform Diakonia Digital Pan-GPI"):
    • Kelompok 1 (Indo Emas): Memberi nilai HIJAU. "Sangat berhasil. Infrastruktur digital didukung penuh. Ini akan jadi core-business kita."
    • Kelompok 2 (Gotong Royong): Memberi nilai KUNING. "Gagal jika tujuannya high-tech. Tapi HIJAU jika dimodifikasi jadi platform low-bandwidth untuk koordinasi logistik pangan. Jadi kita modifikasi."
    • Kelompok 3 (Tumbuh Sendiri): Memberi nilai MERAH. "Gagal. Platform ini akan dicurigai, diserang buzzer karena polarisasi. Terlalu berisiko dan bisa membahayakan jemaat."
    • Kelompok 4 (Badai Sempurna): Memberi nilai MERAH TOTAL. "Gagal. Tidak ada internet, infrastruktur rusak, dan platform ini pasti diblokir pemerintah represif."
Langkah 7: Laporkan Hasil Uji Stres (15 Menit - Pleno)

○       Fasilitator: Menggambar tabel besar di papan tulis (5 Strategi x 4 Skenario).

○       Setiap kelompok melaporkan nilai (Hijau/Kuning/Merah) mereka. Papan tulis kini penuh dengan "skor" ketahanan strategi.


SESI 3.4: Sintesis, Prioritasi, dan Penutup (30 Menit)


Langkah 8: Identifikasi "No-Regret Moves" (15 Menit - Pleno)
  • Fasilitator: "Perhatikan tabel ini. Strategi mana yang mendapat nilai HIJAU atau KUNING (masih relevan/bisa dimodifikasi) di SEMUA empat skenario?"
  • Ilustrasi Rinci:
    • "Platform Diakonia Digital" bukan No-Regret Move (karena Merah di 2 skenario).
    • Tetapi, strategi "Pengembangan Kapasitas Kepemimpinan Fasilitatif Lintas-GBM" mungkin mendapat nilai HIJAU di semua skenario. (Di Skenario 1 untuk kolaborasi, di Skenario 4 untuk memimpin komunitas lokal).

■       Output: Ditemukan 2-3 strategi "No-Regret Moves". Ini adalah PRIORITAS UTAMA Renstra.

Langkah 9: Identifikasi Kontingensi & "Signposts" (10 Menit - Pleno)
  • Fasilitator: "Untuk strategi yang 'Merah' (seperti Platform Digital), apa rencana B (kontingensi) kita? Dan apa 'Tanda Peringatan Dini' (Signposts) yang harus kita pantau untuk tahu jika Skenario 4 (Badai Sempurna) mulai terjadi?"
  • Ilustrasi Rinci:
    • Kontingensi: "Jika Skenario 4 terjadi, pengembangan Platform Digital stop, dana dialihkan ke 'Pelatihan Resiliensi Komunitas Offline'."
    • Signposts (Peringatan Dini): "Kita harus pantau 3 hal: (1) UU Ormas baru yang represif, (2) Inflasi pangan di atas 15%, (3) Pemblokiran internet di 2 provinsi atau lebih."
Langkah 10: Penutup Tahap 3 (5 Menit - Pleno)

○       Fasilitator: "Kita telah berhasil menguji strategi kita. Kita keluar dari sesi ini dengan 3 hal: (1) Daftar 'No-Regret Moves' yang jadi prioritas, (2) Daftar strategi berisiko, dan (3) Daftar 'Signposts' yang harus dipantau. Ini adalah bekal kita untuk Tahap 4 besok."